JATIBANTENG, Jawara Post — Guna merealisasikan dana bantuan langsung tunai (BLT), pemerintah desa (pemdes) Jatibanteng, gelar musawarah desa (Musdes) khusus (Sus), Senin (04/05/2020). Segenap elemen masyarakat diundang, ada BPD, LPM, Karang Taruna, Perangkat desa, Toga, Tomas, Toda dan juga Muspika.
Musawir, SPd mengatakan bahwa anggaran dana desa (ADD) jumlah total dibagi 30 persen untuk dana BLT. “Dari 30 persen itu bisa mencover 150 warga miskin dan tidak menerima bansos, BNPT, serta PKH. Jadi bukan hanya terdampak, tapi yang paling miskin dan membutuhkan, ” urainya.
Lanjut Kades Jatibanteng ini, ada 38 rukun tetangga (RT) terdata ada 4 penerima, ada sebagian RT yang cuma 3 penerima. “Kami minta warga kritis, namun harus tahu bahwa ADD yang dialokasikan untuk fisik (pembangunan) dialihkan ke penanganan Corona. Dana ADD dipangkas 60 jutaan,” imbuhnya.
Disisi lain Kasi Pemerintahan (Kasipem), Faisol Afandi, mengatakan bahwa tim pendata adalah relawan covid – 19 dan bisa juga RT dan RW. “Tentang aturan Pembatasan sosial (Social distancing), musdes khusus ini juga perlu dan penting. Namun, kegiatan kali ini wajib mengikuti protap yang ada dan aturan pemerintah tentang corona,” timpalnya.
Data yang diterima Jawara Post, di Desa Jatibanteng, senilai ADD 905.332.000 yang dialokasikan untuk BLT sekitar 30 % = 271.000.000. Dari 271 juta itu dibagi 150 penerima dengan nominal Rp. 600.000 per penerima per bulan selama 3 bulan.
“Kami mohon data yang nantinya akan menerima BLT benar benar yang berhak dan tepat sasaran,” pungkas Faisol, Kasipem Jatibanteng.
Menurut Ratijo, selaku ketua BPD Desa Jatibanteng, Kecamatan Jatibanteng, Situbondo, Jawa Timur, Indonesia, mengatakan bahwa hasil pendataan telah terverivikasi oleh Tim BPD. “Ini adalah nama nama yang terdaftar sebagai penerima BLT dalam masa percepatan penanganan pandemi corona,” sambutnya, seraya memegang daftar KPM (gakin).
Dins JP
