BONDOWOSO, Jawara Post—Guna memperjelas anatomi perkara dan memprjelas kronologi kejadian penusukan atas korban meninggal M. Zaki pembalap nasional saat nyeting motornya, Kepolisian Resort Bondowoso dan Tim Kejaksaan Negeri menggelar rekonstruksi dengan sejumlah adegan, Selasa (26/02/2019).
Adegan demi adegan digelar dengan menghadirkan 8 saksi yang kebetulan berada di lokasi kejadian. Hal ini diperjelas oleh Kasat Reskrim Polres Bondowoso, Polda Jawa Timur.
“Gelar rekonstruksi ini demi kejelasan kronologi perkara, sehingga tidak ada poin dalam BAP yang meragukan atau kurang jelas. Rekonstruksi ini juga dihadiri oleh JPU,” kata AKP Jamal, SH, Kasat Reskrim.
Mendampingi Kasat Reskrim, AKP Yuda SH selaku Kapolsek Tapen mengatakan bahwa rekonstruksi sengaja digelar dihalaman Mapoolres guna antisipasi terjadinya kericuhan teemasuk hal – hal yang tidak di inginkan. “Demi keamanan bersama, maka kami gelar adegan rekonstruksi di Polres. Namun, itu tidak mengurangi kejelasannya BAP,” sambungnya.
Baca Juga 》RADAR BESUKI : KARYAWAN KOPERASI TIKAM PEMBALAP NASIONAL HINGGA TEWAS
Pantauan dilapangan, dalam rekonstruksi terungkap bahwa M Zaki meregang nyawa setelah ditikam 3 kali, 2 tepat dibagian dada, 1 lolos tidak mengena. Meskipun sempat terjadi cekcok mulut dan para saksi berupaya melerai, Faisal tak patah arang dengan mengambil pisau dalam tasnya.
Korban ditusuk sebanyak 3 kali didepan rekan rekannya yang berusaha melerai. Penusukan pertama diakui oleh Faisal (Karyawan Koperasi), tidak kena sasaran alias lolos. Sedang yang kedua dan ketiga, pisau tersangka tepat didada dan rusuk atas korban. Pembalap nasional ini, menghembuskan nafas terahir ketika dilarikan ke RS.
Sekedar diketahui, Pembalap Nasional, M. Hasyim Zaki Adil alias M Zaki meninggal dunia menjadi korban penusukan. M Zaki meninggal ditusuk oleh orang tak dikenal pada Jumat (15/2/2019) malam. Polisipun bergerak cepat dengan langsung menciduk pelakunya.
Disebutkan bahwa penikaman terhadap M Zaki berawal ketika dirinya menyetting motor. Saat nyetting itulah korban berserempetan dengan seorang pengendara. Diduga tidak terima, pengendara tersebut langsung menikam korban.
Dia (korban) dikejar lalu ditikam. Pembalap yang pernah berlaga di Asia Road Racing Championship (ARRC) 2015 di kelas Asia Production (AP) 250 cc itu langsung meregang nyawa.
Usai kejadian tim kepolisian langsung meringkus pelakunya. Guna lancarnya proses penyidikan dan mengungkap motif pelaku nekad menikam pembalap yang masih muda itu, Faesal Karim dikerangkeng dibilik terali besi tahanan Polres Bondowoso.
Sementara, Tim Kejaksaan Negeri Bondowoso, Ruly Haryandra, SH., MH selaku Kasidatun
menerangkan bahwa rekonstruksi tersebut digelar demi tepatnya penempatan pasal terhadap tersangka. “Jika dilihat bersama adegan demi adegan, maka pasal 338 KUHP memenuhi unsur,” imbuhnya.
Udins st1
