PT JAWARA POS GRUP

SELAMAT & SUKSES RI 1

Terkualk, Oknum Polisi Jual Beli Senjata Api

NUSANTARA, JP. Com – Polda Metro Jaya telah mengkonfirmasi adanya penangkapan tiga anggota polisi terkait kasus jual beli senjata api ilegal.

Meskipun demikian, pihak berwenang memastikan bahwa ketiga anggota ini tidak memiliki keterkaitan dengan tersangka terorisme DE (28), seorang karyawan PT Kereta Api Indonesia (KAI).

“Tidak ada hubungan dengan jaringan teror,” ujar Kombes Hengki Haryadi, Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya.

Ketiga anggota polisi tersebut telah diidentifikasi sebagai Bripka Reynaldi Prakoso dari Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Bripka Syarif Mukhsin dari Renmin Samapta Polresta Cirebon Kabupaten, dan Iptu Muhamad Yudi Saputra, Kanit Reskrim Polsek Bekasi Utara.

Saat ini, Reynaldi dan Yudi telah ditahan di tempat yang telah ditentukan, sementara Syarif ditangani oleh Polda Jawa Barat.

Hengki menyatakan bahwa operasi untuk mengungkap kasus ini masih berlanjut, dan ada sejumlah senjata yang belum disita.

Upaya koordinasi dilakukan dengan densus 88 Antiteror Polri dan Pom TNI. Sebelumnya, terdapat kabar tentang penangkapan tiga anggota Polri terkait kasus terorisme yang melibatkan DE. Hal ini berkaitan dengan fakta bahwa DE memiliki 16 senjata api yang telah disita oleh Densus 88.

Densus 88 berhasil menangkap DE di Kota Bekasi pada tanggal 14 Agustus 2023. Dalam penggeledahan, ditemukan total 16 senjata api, termasuk beberapa yang telah dimodifikasi dari airsoft gun menjadi senjata api penuh. Semua senjata ini telah dilabeli dengan atribut ISIS.

Pihak berwenang bekerja sama dengan Polda Metro Jaya dalam mengungkap perdagangan senjata tersebut, yang melibatkan modifikasi senjata oleh DE.

DE sebelumnya terlibat dalam kelompok radikal sejak 2010. Setelah pemimpin kelompok tersebut ditangkap pada tahun-tahun sebelumnya, DE melanjutkan upaya propaganda terorisme melalui media sosial.

Pada tahun 2014, DE menyatakan kesetiaannya kepada Amir ISIS dan kemudian menjadi karyawan PT KAI pada tahun 2016.

Redaksi



Menyingkap Tabir Menguak Fakta