SITUBONDO, JP. Com — Masyarakat Desa Gunung Malang Kecamatan Suboh, Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, mulai resah dengan rencana penambangan di sekitar pemukiman masyarakat, Senin 18 November 2024. Betapa tidak, penambangan itu akan berdampak negatif, bahkan akan merusak sejarah.
Ungkapan itu cukup beralasan, pasalnya lokasi tambang ada sebuah makam yang diyakini merupakan makam sesepuh desa. “Nikah jelen, masok desa Gunung Malang (ini jalan masuk Desa Gunungmalang, ” ucap warga berbahasa Madura.
Sedangkan lokasi, kata warga, masuk Desa Gunung puteri, Kecamatan Suboh juga. “Itu Makam Bujuk Umbar sari, jika dibongkar, maka kami takut ada kwalat, ” kata warga.
Informasi dilapangan, SF -pengusaha tambang asal Probolinggo, rencananya mau eksploitasi bukit untuk penambangan material. Kabarnya, ijin sedang diurus, sementara akses jalan sudah mulai digarap.
Padahal, sejatinya dalam pengurusan ijin tambang, tidak semudah membalikkan telapak tangan. Apalagi, sejumlah penduduk desa, protes alias tidak setuju. ‘Ini bisa terindikasi masuk mafia tanah, ” timpal seorang tokoh masyarakat.
Senada, Carik Desa Gunungmalang mengiyakan bahwa akses jalan, sudah ijin ke desa. Sedang kata Carik Gunung puteri, pengusaha hanya menunjukkan IUP yang diyakini tidak lengkap sesuai aturan perijinan tambang yang ditentukan pemerintah.
“Jika tetap memaksakan nambang, maka kami penduduk sekitar lokasi rencana akan turun berdemo. Bahkan, kami akan gunakan jasa pengacara untuk bersurat ke sejumlah instansi terkait.
Sekedar diketahui, lokasi tambang tercatat kabarnya sebagai tanah negara yang masuk dalam buku kerawangan Desa Gunung Puteri, Kecamatan Suboh. Untuk menuju ke lokasi, akses termudah melalui jalur lintas Besuki – Bondowoso melewati sejumlah lahan milik warga Desa Gunung Malang kearah timur.
Sementara, guna memastikan seputar ijin tambang, serta proses peralihan objek (lokasi) serta Makam Bujuk Umbar Sari akan dipindah kemana dan semua itu kepentingan negara atau golongan atau individu, SF (pengusaha) belum berhasil dimintai konfirmasinya.
Redaksi