JATIBANTENG, JP — Langkah dan upaya pemerintah Jawa Timur, khususnya Kabupaten Situbondo tepatnya Desa Kembang Sari, Kecamatan Jatibanteng dalam menurunkan angka stanting, rupanya tidak main main. Terbukti, dari 300 anak tercatat 72 masuk angka stanting, kini menurun drastis dan tercata hanya 4 anak saja, Senin 23 Desember 2024.
Hal itu disampaikan oleh Kepala Desa Kembang Sari, Helmi, S.Pdi. Usai penyerahan honor kader posyandu, ia mengaku bangga atas penurunan yang sangat signifikan tersebut.
“Kami bangga atas jerih payah seluruh kader, pengurus dan tim lainnya yang telah berhasil menurunkan angka stanting. Bahkan, menurut Bupati, Desa kami patut jadi percontohan. Dari tahun 2021 yang berjumlah 72, kini tersisa 4 anak, sesuai penjelasan dari Puskesmas Jatibanteng, ” jelasnya.
Lanjut dia, ad 10 pos yang konsisten mengatasi penurunan angka stanting ini. Soal ada yang puas atau kurang puas, itu relatif bagaimana cara menyikapinya. “Apapun informasi yang ada, jika itu layak dievaluasi, maka akan kami upayakan agar lebih baik, ” tukasnya.
Sementara, terkait adanya pemberitaan bahwa setiap proyek tidak terpasang papan informasi, Kades Helmi mengakuinya. Kedepan, dia akan utamakan hal itu, mengingat keterbukaan publik sangat penting. “Soal papan informasi, akan kami pasang nanti. Terkait pekerjaan, warga sekitar kami libatkan, tenaga ahlinya saja yang datang kan dari luar desa, ” pungkasnya.
Ditempat lain, Eny Andriani, S. Kep, kepala puskesmas (Ka.Pus) Jatibanteng, menerangkan bahwa adnya adanya mis komunikasi itu hal biasa. Terpenting, soal stanting, Desa Kembang Sari yang terbaik, ” ucapnya.
Disinggung soal posyandu, Kapus menerangkan bahwa tidak ada masalah. Pengelolaan anggaran, disesuaikan dan sudah melalui proses musyawarah untuk kesepakatan.
“Semua tak ada masalah, serta berjalan sesuai regulasi yang ada. Bahkan, dalam catatan di puskesmas, posyandu Kembang Sari terbilang sukses, ” pungkasnya.
Redaksi