BESUKI, Jawara Post— Nahas menimpa seorang nelayan asal Barat Curah Desa Pesisir, Kecamatan Besuki, Situbondo, Jawa Timur, sekitar pukul 03.00 tadi malam, Senin 19/08/2019. Karuan saja, warga nelayan yang mengetahui peristiwa itu, mendadak gempar.
Keluarganyapun histeris dan berusaha mencari keberadaannya.
Hingga Selasa 20/08/2019 sore hari, mayat Hor (55), belum juga ada tanda tanda kemunculan dipermukaan laut utara pulau jawa ini. TIM SAR, BPBD Situbondo dan Dinsos (TAGANA) Situbondo, serta Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) ikut mencari.
“Kami belum berhasil menemukan tanda tanda keberadaan korban,” kata Rifa’ie, Kasi Trantib Kecamatan Besuki.
Menurut Pak Wati, sudah seperti biasanya para nelayan memindah perahunya yang ditepi pantai ketengah disaat air surut, untuk berangkat melaut. Namun apes bagi Hor yang sedang menambatkan jangkarnya, tiba tiba tak muncul dan tak pulang hingga saat ini. Kemungkinan besar, ia alami kram fisik lalu diseret arus. “Para nelayan juga sudah mencari Mas,” imbuh nelayan ini.
Saat semua unit istirahat usai melakukan pencarian, salah seorang tokoh masyrakat setempat mengatakan bahwa barang barang korban sebagian ada diatas perahunya. Sementara, dari lokasi dimana perahu korban tertambat, tak ada tanda tanda mayat korban. “Kami berharap korban segera ditemukan, apapun keadaannya. Kasihan keluarganya, ” H. Jubri, tomas Pesisir.
Sekadar diketahui, belakangan banyak perahu yang diparkir ditepian pantai Pesisir Besuki. Pra nelayan sebagian enggan melaut, lantaran sepi tangkapan. Belakangan ini juga air laut kerap surut, sehingga bagi nelayan yang hendak melaut terlabih dahulu menarik perahunya ketengah. “Kami akan selalu standby di Bung (dermaga) Besuki,” timpal Ahmad Saihu, Korlap Tagana.
Dins/JP