Wahyuni, ibu kandung korban bercerita, peristiwa tersebut terjadi Rabu (9/1) dinihari sekira pukul 01.00 WIB, di kediaman korban.
“Pas itu suami saya Salman baru pulang kerja jaga di pos satpam BW (Bumi Waras). Kebetulan baru pulang melihat rumah anak saya masih terbuka tidak seperti biasanya,” kata Wahyuni, saat ditemui di RSUD Menggala,.
Setelah masuk, Salman langsung kaget melihat anaknya, Iis, bersimbah darah di depan TV di ruang keluarga. “Suami saya kaget langsung berteriak, saya yang rumahnya tidak jauh langsung datang diikuti warga sekitar,” ujarnya.
Awalnya, Wahyuni dan Salman menyangka anaknya telah meninggal dunia karena sudah tidak sadarkan diri. “Kita sudah menduga meninggal, mau kita angkat tapi masih takut lalu menunggu polisi. Tapi sejam kemudian anak saya bangun dan berteriak `bapaaakk`. Saat itu langsung kami bawa ke Puskesmas terdekat,” jelasnya.
Setelah dibawa untuk mendapat penanganan pertama di Puskesmas, korban lalu dirujuk ke RSUD Menggala sekitar pukul 02.50 WIB.
Wahyuni mengakui jika pelaku Hendra memang pernah direhabilitasi di rumah sakit jiwa selama sekitar sepuluh hari, beberapa bulan terakhir. “Memang sakit, obatnya habis,” akunya.
Dia juga bercerita, saat dibawa ke RSUD Menggala, kondisi korban masih menancap mata pisau yang digunakan pelaku untuk melakukan kekerasan. “Gagangnya bisa dicabut, tapi mata pisaunya tertinggal. Alhamdulillah sudah dioperasi tadi,” paparnya.
Hingga berita ini diturunkan, ibu korban Wahyuni tidak berani melihat kondisi anaknya yang menjadi korban lantaran masih shock.
Nal/sur