ASAHAN, Jawara Post – Aswin Sekretaris Pengurus Daerah Majelis Adat Melayu ( PD Matme) Asahan kecewa dengan pengerjaan proyek median jalan sepanjang jalan Imam tepatnya diinti Kota Kisaran Kabupaten Asahan Propinsi Sumatera Utara, tanpa plank dan sudah habis masa kerjanya.
Amatan Radar Sumatera (Jawara Pos Grup), pengerjaan masih berlangsung dari tugu bundaran Imam Bonjol sampai simpang jalan Bakti dan Pramuka. Dengan target yang seharusnya dikerjakan oleh pemborong mulai dari tugu bundaran Imam Bonjol sampai ke ujung jalan Imam Bonjol dekat pangkal titi.
Sangat miris menurut Aswin tokoh masyarakat Melayu Asahan, karena pengerjaan proyek median jalan diinti Kota Kisaran ini. Pasalnya, dinas Pekerjaan Umum(PU) Pemerintah Kabupaten Asahan terbilang tutup mata dengan pemborong.
”Proyek median jalan itu jelas diinti Kota, pihak dinas PU tidak mungkin tak melintas disepanjang jalan Imam Bonjol. Apalagi kenderaan Kepala Dinas PU saya lihat melintasi proyek siluman itu, saya menduga kuat ada main mata antara pemborong dengan oknum dinas PU,” ujar Aswin, Sabtu(22/12/18)
Terkait persoalan proyek median jalan, Aswin meminta Bupati Asahan Drs H Taufan Gama Simatupang MAP meninjau ulang kinerja Kadis PU Tengku Adi diduga tidak sesuai dengan Visi Misi Bupati Asahan Sehat Cerdas Mandiri
Lebih lanjut dikatakan Sekretaris PD Matme pengerjaan median jalan mulai dari awal pengerjaan hingga akhir tidak memiliki plank,” informasi yang saya dapatkan, hari ini(Sabtu 22/12/18) terakhir pengerjaannya. Tapi masih dikerjakan juga, seperti dari simpang Mesjid Raya sampai ujung jalan Imam Bonjol dekat pangkal titi belum disentuh mereka lagi,” terang Aswin.
”Proyek tanpa plank proyek tidak sesusai Perpres No 70 thn 2012 tentang perubahan kedua ayat. Perpres No 54 tahun 2010 tentang pengadaan barang dan jasa, artinya pemborong telah melanggar aturan main,” ujar Aswin mengakhiri.
Sementara itu, salah seorang pekerja median jalan membenarkan kerjaan mereka dari mulai simpang tugu bundara sampai dengan ujung jalan Imam Bonjol dekat pangkal titi.
Disinggung awak media ini siapa penanggung jawab pekerja tidak mengetahuinya,” tidak tau bang, kami semua yang disini hanya pekerja,” sebut pekerja yang tidak bersedia menyebutkan identitasnya.
Bawadi