MERANGIN, Jawara Post — Entah apa yang ada dalam benak SK, oknum Kepala Sekolah (Kepsek) SDN 248/VI Bangko Barat, Kabupaten Merangin, Jambi ini ajarkan sikap tak terpuji pada muridnya.
Betapa tidak, pasalnya oknum kepsek ini sengaja mengumpulkan para murid laki-laki disekolahnya, dan mengajak mereka menonton video porno di ponselnya.
Dari informasi yang didapat, kejadian ini bermula pada hari Kamis (8/11/2018) pekan lalu, sekitar pukul 07.00 WIB.
Waktu itu, murid kelas IV, V dan VI belum masuk kelas dan belajar. Tiba-tiba SK yang tengah berada di kantornya keluar ruangan. Selanjutnya, dia memanggil sejumlah murid laki-laki untuk berkumpul di depan lokal kelas V.
Tak lama kemudian, SK langsung mengeluarkan ponsel miliknya. Tanpa basa-basi, Ia langsung video porno dan meminta murid – muridnya untuk menonton.
Melihat hal tersebut, sontak membuat murid lain yang ikut menonton video porno yang diputar kepala sekolahnya. Usai menonton, kemudian kepsek meminta muridnya untuk berjoget dan mengakhiri tontonan singkat tersebut.
Kejadian itu, benar diakui salah satu muridnya yang ikut menonton adegan dewasa di ponsel milik kepala sekolahnya tersebut
“Pagi sebelum masuk kelas, Pak Kepsek mengajak kami berkumpul di depan lokal kelas V. Setelah itu Kepsek meminta kami ambil kursi, dan kemudian memutar video porno lewat ponsel milik Pak Kepsek,” jelas AN (11) salah satu murid kelas V.
Setelah diakatakannya juga, usai menonton oknum Kepsek tersebut meminta anak-anak berjoget bersama, hingga lonceng sekolah tanda masuk berbunyi, para murid pun langsung bubar.
“Setelah nonton video, kami diminta berjogat. Tapi saat lonceng tanda masuk berbunyi, kami langsung bubar,” tegas AN lagi.
Sementara itu, saat dikonfirmasi salah satu wali murid, Komarudin (41) mengaku tidak terima dengan cara kepala sekolah, yang mengajak muridnya menonton video porno di sekolah.
“Tentu tidak terima. Anak saya sekolah untuk mencari ilmu bukan untuk diajak nonton video yang bisa merusak moral anak-anak,” geramnya.
Dengan kejadian itu, dirinya bersama dengan wali murid lainnya, meminta agar keberadaan kepsek yang telah merusak moral anak-anak tersebut dipindahkan, sehingga sekolah bisa kembali normal.
“Pecat saja, kami tidak menghendaki lagi kepala sekolah ada di sini dan kalau dibiarkan rusak semua moral anak kami,“ tandasnya.
Terpisah, SK saat berusaha dikonfirmasi Kamis (15/11/2018) terlihat ruang kerjanya di kunci. Sedangkan, sejumlah guru yang dijumpai mengatakan, oknum kepsek sudah keluar kantor semenjak pagi tadi.
Redaksi