PT JAWARA POS GRUP

SELAMAT & SUKSES RI 1

RADAR SUMATERA : Danau Terindah di Gunung Talamau Pasaman

PASAMAN SUMATERA BARAT

Objek Wisata Gunung Ta­lamau sudah menjadi salah sa­tu destinasi andalan di Ka­bupaten Pasaman Ba­rat (Pasbar), yang men­jan­jikan ‘sur­ga’ keindahan ba­gi pe­­ta pen­daki gu­nung. Terbukti, walaupun sudah banyak kabar simpang siur dari media sosial yang men­g­atakan Gunung Talamau ak­tif, namun tidak me­nyurutkan semangat para pendaki gunung.

Pe­sona Gunung Ta­lam­au, sungguh me­njanjikan keindahan jika pendaki sudah sampai di pun­cak­nya. Ada 13 talago yang akan menyambut pendaki jika kuat untuk menelusuri Gu­nung Tamalau yang ting­gi­nya mencapai 2.982 M­dpl.

13 talago tersebut yakni Talago Puti Sangka Bulan, Ta­lago Tapian Sutan Ba­gi­ndo, Talago Puti Mambang Surau, Talago Siuntuang Sudah, Talago Puti Bungsu, Talago Rajo Dewa, Talago Satwa, Talago Lumuik, Tal­ago Biru, Talago Man­deh Ru­biah, Talago Mambang Langik, Talago Cindua Ma­to dan Talago, Bulan Pe­rindu.

Pendaki akan menemui ta­lago itu jika sudah me­nempuh perjalanan selama 12 jam di mulai dari Desa Pinaga Kecamatan Pasaman Kabupaten Pasbar. Gunung Talamau sendiri memiliki ketinggian 2.982 Mdpl dan 14 km dari gerbang masuk. Puncak tertinggi ini diberi nama Puncak Rajo Dewa. Sebelum pendaki menemui puncak tertinggi, ada pun­cak kedua dengan nama Puncak Tri Martha dan pun­cak yang pertama adalah puncak Rajawali.

Setelah berjalan selama 150 menit dari pintu masuk maka pendaki akan sampai di Bukit Siharimau Campo. Di bukit ini pendaki akan disuguhi Air Terjun Puti Lenggogeni. Perjalanan selama 15 menit lagi pen­daki akan menemui Bukit Sar­ibu Bunyian, setelah itu pen­daki akan menemui po­n­­dok Rindu Alam. Total wa­ktu yang dibutuhkan un­tuk melihat keindahan Gu­nung Talamau selama 12 jam perjalanan.

Ketika pendaki di atas Gunung Talamau, ke-in­dahan akan terlihat. Puncak Gunung Singgalang juga akan nampak, Lubuk Si­kaping Pasaman, pe-rmu-kaan laut dan sunset akan terlihat jelas. Semua ke-indahan akan di rasakan oleh pendaki yang haus akan keindahan alam yang alami.

Kekayaan Gunung Ta-lamau seperti flora dan faunanya masih terpelihara den­gan baik. Seperti tum­buhan obat-obatan masih ban­yak dijumpai oleh pen­daki, segala macam jenis binatang akan ditemui. Ke­semuanya itu tidak akan di­izinkan untuk dibawa tu­run, dirusak maupun di­an­ia­ya.

Karena, sudah dipercaya oleh masyarakat setempat untuk tidak boleh membawa jenis tumbuhan dan bi­natang apapun ketika me­ndaki Gunung Talamau. Mengucapkan salam ketika sam­pai di puncak Gunung Ta­lamau juga wajib di­la­kukan oleh pendaki. Di Pun­cak tertinggi itu ada kubah masjid yang di buat oleh Pemda Pasbar.

Talamau, Gunung dengan Telaga Terbanyak di Indonesia

Selama berada di Gu­nung Talamau, pendaki harus mematuhi aturan ya­ng­ telah ditetapkan oleh Pen­jaga Posko Gunung Ta­lamau di Pinaga yang ber­na­­ma Andri Yanto Anggara. Ketika Haluan mengunjungi ke ­posko utama itu, Andri Yan­to Anggara memberikan bro­­sur pemberitahuan ke­pa­da pendaki. Pendaki wajib untuk mematuhi apa yang te­lah di putuskan oleh pen­jaga posko. Jarak gerbang ini dari Simpang Empar se­kitar 20 menit perjanan de­ngan kendaraan bermotor.

Pertama pendaki harus me­lengkapi surat ke­te­ra­ngan izin, seperti foto copy ktp, surat keterangan izin dari orang tua, surat tugas dari organisasi seperti Ma­pala, KPA dan instansi, ba­gi yang berpasangan harus melengkapi surat nikah.

Talamau, Gunung dengan Telaga Terbanyak di Indonesia

Pendaki juga tidak di­izinkan membawa peralatan yang sudah dilarang seperti alat-alat yang bisa merusak flora dan fauna. Dilarang membawa tape rekorder, radio, gitar, dan alat musik lai­­nnya. Alat – alat yang bi­sa­­ merusak dan me­ncemar­kan sumber air ber­sih, sa­bun, odol, dan berbau jel lainnya atau yang ber­busa. Dilarang membawa mi­nu­man keras jenis ap­apun.

Pendaki juga di tuntut berlaku sopan santun dan menghormati adat istiadat setempat seperti siswa se­kolah harus didampingi gu­ru. Dalam perjalanan di su­aka gunung tidak di­izinkan berpencar-perncar. Ti­dak diiizinkan per­pa­sangan, tidak diizinkan me­masuki kawasan telaga dan mandi-mandi, dila­rang merusak flora dan fauna. Di larang mem­buang sampah di sem­barang tempat.

Selain itu, para pendaki dilarang meninggalkan sampah dan sampah ma­kanan dibawa ke posko kembali. Waktu yang telah ditentukan paling  lama empat hari pulang pergi, setelah itu pendaki wajib turun.

Jawara Pasaman



Menyingkap Tabir Menguak Fakta