PT JAWARA POS GRUP

SELAMAT & SUKSES RI 1

RADAR SULAWESI : VIRAL, VIDEO ORANG YANG DIDUGA BUPATI PAPUA MENGAMUK DIMUKA UMUM

MAKASARJawara Post —Sebuah Video Viral beredar di instagram makassar_iinfo jadi bahan perbincangan warga nitizen, dalam video tersebut terlihat seseorang yang diduga Bupati dari Provinsi Papua mengamuk di Gravity Sky Lounge Swiss-BelHotel Kota Makassar. Sulawesi Selatan

Awalnya, pemilik akun Instagram makassar_iinfo menyebut bahwa seorang bupati diduga mabuk berbuat rusuh di sky lounge lantaran band bersangkutan tak bisa membawakan lagu yang diminta oleh Bupati Manokwari. Bupati yang diduga sedang dalam pengaruh minuman keras tersebut sedang memukul personel band dan merusak ala-alat musik di panggung.

Namun, hal tersebut langsung dibantah oleh salah satu salah satu vokalis atas nama Gery Andika. Melalui Insta Story akun instagram @geryandika92, Gery memberikan klarifikasi.

Menurutnya, hal tersebut terjadi bukan karena band mereka tak bisa membawakan lagu, melainkan Bupati tersebut ingin membawakan lagu dengan memakai mic wireless, padahal tidak tersedia. Bupati yang tak terima langsung ngamuk.

Video Viral tersebut turut diposting akun gosip Lambe Turah. Berikut Video Viral

Public Relations Swiss-Belhotel Kota Makassar Keisha membenarkan kejadian tersebut.

“Iya benar kejadiannya di Swiss-Belhotel Makassar. Tapi pihak hotel sudah tidak ada masalah ataupun urusan lagi dengan bupati terkait maupun band. Tinggal mereka (bupati dan personel band) yang berurusan,” kata Keisha saat dikonfirmasi, Minggu (6/1/2018).

Polsek Ujungpandang menyelidiki keributan yang diduga dilakukan oknum bupati asal Papua di cafe live musik salah satu hotel di Kota Makassar.

Kanit Reskrim Polsek Ujungpandang Kota Makassar, AKP Abd Rahim, yang dikonfirmasi mengungkapkan, dugaan pengrusakan mikrofon band yang diduga dilakukan oleh oknum bupati yang belum diketahui identitasnya itu telah dilaporkan pihak band yang tampil di cafe hotel.

Korbannya atau pelapor dugaan penrusakan itu diketahui bernama Elda Mayasari.

“Intinya masih dalam proses penyilidikan, kita belum tahu siapa pelakunya. Apakah seorang pejabat negara atau bukan, itu masih informasi yang belum jelas,” ujar Abd Rahim.

Elda Mayasari yang hendak dikonfirmasi terkait kejadian itu belum bersedia menerima telepon awak media.

Ditempat terpisah Kapolsek Ujung Pandang, Kompol Wahyu Basuki membenarkan hal tersebut, Selain melapor, polisi telah melakukan visum terhadap korban dan memeriksa sejumlah saksi di TKP.

“Memang kami terima laporan terkait pengrusakan dan pemukulan di Polsek. Laporannya dua orang pengisi acara dipukul dan alat musiknya dirusak, Sudah dilakukan visum, kami juga sudah memeriksa tiga orang saksi” kata Kapolsek Ujung Pandang, Kompol Wahyu Basuki kepada wartawan, pada Minggu (6/1/2019).

Polisi pun kini tengah memeriksa CCTV di dalam kafe yang berada di sebuah hotel itu. Hal tersebut dilakukan oleh aparat kepolisian dari Polsek Ujung Pandang bersama Polrestabes Makassar, untuk mengetahui identitas dari pelaku.

“Anggota masih mendatangi TKP dan mencari alat bukti serta mengecek CCTV,” ujar Kapolsek Ujung Pandang, Kompol Wahyu Basuki, pada Minggu (6/1/2019).

Pasalnya, usai melakukan aksinya tersebut, pelaku yang dikabarkan adalah seorang oknum pejabat publik, yaitu salah satu Bupati ini langsung meninggalkan TKP usai berulah.

“Setelah kami ke TKP (Minggu dini hari) pelaku sudah tidak di tempat,” sebut Kompol Wahyu.

Kasus seorang pengunjung yang dikabarkan Bupati yang mengamuk di kafe saat live music, terjadi pada Minggu (6/1/2019) dinihari. Aksi itu pun viral di media sosial.

Hingga kini, aparat kepolisian dari Polsek Ujung Pandang dan Polrestabes Makassar tengah menyelidiki kasus tersebut untuk mengetahui pasti pelaku.

“Masih dalam penyelidikan dan belum bisa dipastikan juga yang dilaporkan itu seorang oknum yang berprofesi sebagai bupati,” jelas Kompol Wahyu Basuki.

Akibat perisitiwa itu, dua musisi di Makassar menjadi korban. Pelaku yang diduga bupati itu menganiaya musisi dan merusak alat musik saat live music. Pihak hotel menyebut keributan yang terjadi tak ada hubungan dengan manajemen hotel.

“Kurang tahu juga, Mas, kejadiannya, bukan sama kita dari pihak hotel, soalnya (nama kafe) outlet berbeda, stafnya berbeda, dia atas. Punya kita, cuman beda untuk manajemen, struktur organisasi beda,” kata PR Swiss-Belhotel, Ivana, saat dimintai konfirmasi detikcom, Minggu (6/1/2019).

Terkait keributan di dihotel tersebut, pihak hotelmengaku tak mengetahui pasti penyebab adanya keributan, hanya setiap malam pihak hotel menyediakan layanan live music bagi para pengunjungnya yang berada di lantai 20 Swiss-Bellhotel. Ia pun menyebut kejadian ini baru pertama terjadi.

“Seperti kalau liat video saya tak di lokasi, malam banget sudah bukan jam kerja. Kalau rusak, saya belum cek, di kantor belum ada laporan dari anak-anak. Di lantai 20 live music tiap hari, tiap malam, baru pertama terjadi, dan ini masalah dengan band-nya,” jelasnya.

Terkait dengan dugaan seorang oknum bupati yang ngamuk di tempatnya, ia tak mengetahui pasti, namun kasus ini sudah ditangani oleh pihak kepolisian.

“Kurang tahu juga kalau soal itu (bupati), soalnya kan tamu (nama kafe) tidak sebut kalau mau masuk bupati atau siapa ya. Coba langsung ke pihak berwajib, pokoknya sudah diurus langsung oleh berwajib, kalau memang ada kericuhan langsung lapor, anak band juga sudah melapor,” tutupnya.

Roely/red



Menyingkap Tabir Menguak Fakta