Tsunami di kedua pantai ini terjadi setelah gempa bumi berkekuatan 7,4 Skala Richter.

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho mengungkapkan setelah mengonfirmasi kepada BMKG, dibenarkan tsunami yang menerjang pantai.

“Posko BNPB juga telah mengkonfirmasi ke BPBD bahwa tsunami telah menerjang pantai Talise di Kota Palu dan pantai di Donggala. Beberapa video yang didokumentasikan masyarakat dan disebarkan di sosial media mengenai tsunami di Kota Palu dan Donggala adalah benar. TIM sudah terjun kelokasi, begitu pula tim tim lain, sedang TNI  sudah menerjunkan tim bersama dokter sepecialis,” ujarnya dalam keterangan resminya.

Sutopo menambahkan gempa tsunami tersebut menimbulkan korban jiwa.

“Laporan sementara, terdapat 384 korban yang meninggal karena tertimpa bangunan roboh. Tsunami juga menerjang beberapa permukiman dan bangunan yang ada di pantai. Jumlah korban dan dampaknya masih dalam pendataan,” tambahnya, Sabtu (29/08/2018).

Petugas BPBD, TNI, Polri, Basarnas, SKPD, dan relawan melakukan evakuasi dan pertolongan pada korban. Korban yang luka-luka ditangani oleh petugas kesehatan. Penanganan darurat terus dilakukan.

Kondisi listrik padam menyebabkan jaringan komunikasi di Donggala dan sekitarnya tidak dapat beroperasi karena pasokan listrik PLN putus. Terdapat 276 base station yang tidak dapat dapat digunakan. Operator komunikasi terus berusaha memulihkan pasokan listrik secara darurat. Kemkominfo telah melakukan langkah-langkah penanganan untuk memulihkan komunikasi yang putus tersebut.

Kepala BNPB bersama pejabat BNPB berangkat ke Palu pada malam tadi melalui Makassar kemudian melanjutkan ke Kota Palu dan Donggala menggunakan helikopter.

TNI pun mengerahkan pasukan untuk membantu penanganan dampak gempa dan tsunami di Kota Palu dan Doggala. TNI menggerakan 7 SSK dari Yonkes, Yonzipur, Yonif, dan Yonzikon menggunakan 2 pesawat Hercules C-130. Basarnas menggerakan 30 personil bererta peralatan menggunakan pesawat Hercules. Polri juga menggerakkan personil dan peralatan untuk memberikan dukungan penanganan darurat.

Melansir Detik berikut ini adalah sejumlah fakta bergeraknya lempeng bumi di Pulau Sulawesi yang terjadi pada Jumat (28/9/2018) malam:

1. Disebabkan Bergeraknya Sesar Palu-Koro

Sesar Palu-Koro adalah patahan kerak bumi yang terbentang dari Teluk Palu hingga ke Lembah Koro. Ini adalah sesar aktif yang melewati Kota Palu, Toraja, Poso, dan Teluk Bone.

Gempa bermagnitudo 7,4 di Donggala disebabkan oleh pergerakan Sesar Palu-Koro. Pergerakannya adalah sesar mendatar (slike-slip). Artinya, antara lempeng bumi satu dan lempeng bumi lain bergerak sejajar.

“Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenter, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat aktivitas Sesar Palu-Koro,” demikian pernyataan Deputi Bidang Geofisika BMKG Muhamad Sadly dalam keterangannya, Jumat (28/9/2018).

2. Mungkin Terpicu Gempa Sebelumnya

Kepala BMKG Dwikorita Karnawati menjelaskan gempa di Kabupaten Donggala yang bermagnitudo 7,4 pada pukul 17.02 WIB bukanlah gempa susulan dari gempa sebelumnya, yakni yang terjadi pukul 14.00 WIB dengan Magnitudo 6.

Keduanya punya pusat gempa yang berbeda. Namun, gempa berkekuatan 7,4 Magnitudo itu bisa jadi dipicu oleh gempa 6 Magnitudo sebelumnya.

“Tapi gempa bermagnitudo 6 itu bisa memicu terjadinya gempa 7,4 Magnitudo karena pusat gempanya berdekatan, tapi masih perlu kami kaji lagi,” kata Dwikorita dalam jumpa pers di kantor BMKG Yogyakarta, Jumat (28/9/2018).

3. Mengakibatkan Tsunami di Palu

Pascagempa bermagnitudo 7,4 di Donggala, tsunami terjadi dan menerjang Kota Palu, ibu kota Sulawesi Tengah. Ketinggian air sekitar 3 meter.

“Tinggi tsunami sekitar 3 meter,” kata Kepala BNPB Sutopo Purwo Nugroho lewat akun Twiter-nya, Jumat (28/9/2018).

Tsunami diperkirakan terjadi mulai pukul 17.22 WIB dan berakhir pukul 17.36 WIB. Rumah-rumah di Palu hancur diterjang tsunami itu. Dampak tsunami belum bisa didata.

4. Mengakibatkan Tsunami di Donggala

Tsunami akibat gempa tak hanya terjadi di Palu. Tsunami juga menerjang Donggala, Sulawesi Tengah.

“Tsunami telah menerjang Pantai Talise di Kota Palu dan pantai di Donggala,” kata Sutopo Purwo Nugroho, Jumat (28/9/2018).

5. Terasa sampai Pulau Kalimantan

Berdasarkan penjelasan BMKG, guncangan gempa bumi dirasakan di Palu dan Mapaga pada III SIG (Skala Intensitas Gempa) BMKG, Donggala III SIG BMKG, Gorontalo dan Poso II SIG BMKG, Majene dan Soroako II SIG BMKG, Kendari, Kolaka, Konawe Utara, Bone, dan Sengkang II SIG BMKG, Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara II SIG BMKG, Makassar, Gowa, dan Toraja I SIG BMKG.

Skala Intensitas Gempa (SIG) BMKG merentang dari I sampai V. Skala I paling lemah dan V paling berat menimbulkan kerusakan.

KORBAN :   384 meninggal  540  luka berat   29  luka ringan

@Ivana