MANADO, Jawara Post—Kepala Badan Geologi Kementerian Energi Dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Rudy Suhendar menegaskan, peningkatan aktivitas vulkanik Gunung Soputan di Sulawesi Utara bukan diakibatkan gempa bumi yang terjadi di Palu, Sulawesi Tengah. Peningkatan aktivitas Gunung Soputan telah terjadi jauh sebelum gempa bumi di Palu terjadi.
“Melainkan karena intrusi magmatik di dalam Gunung Soputan. Peningkatan aktivitas Gunung Soputan sudah terjadi lebih dahulu daripada gempa Palu,” kata Rudy Suhendar, melalui keterangan tertulisnya, Kamis, 4 Oktober 2018.
“Sumber magmatisme Gunung Soputan adalah dari pergerakan subduksi Lempeng Laut Maluku yang mengarah ke barat, berbeda dengan sumber gempa Palu yakni sesar geser Palu-Koro,” ungkap dia.
Selain itu, terdapat sembilan gunung api aktif yang ada di Sulawesi mulai dari yang dekat hinga jauh dari sumber Gempa Palu yakni Gunung Colo, Gunung Ambang, Gunung Soputan, Gunung Mahawu, Gunung Lokon, Gunung Tangkoko, Gunung Ruang, Gunung Karangetang dan Gunung Awu. Dari kesembilan gunung itu, hanya Gunung Soputan yang mengalami erupsi.
“Hal ini mengindikasikan bahwa gempa tektonik palu bukanlah sumber dari erupsi Gunung Soputan, melainkan magma di dalam tubuh gunung itu sendiri yang memungkinkan gunung api tersebut mengalami erupsi,” jelasnya.
Baca: RADAR SULAWESI : Astagfirullah…..Gunung Soputan ‘Marah’ Meletus Dahyat
Diduga, peningkatan aktivitas Gunung Soputan terjadi akibat adanya pertumbuhan gas, dorongan gas untuk naik ke permukaan maupun goncangan dapur magma. Menurut Rudi, Statistika gunung api di dunia mengatakan ada sekitar 0,4 persen erupsi yang didahului oleh Gempa Tektonik Besar seperti Gempa Palu.
“Namun hingga saat ini belum ada data maupun pembuktian secara ilmiah yang mengindikasikan bahwa Gempa Palu memicu terjadinya erupsi Gunung Soputan,” aku dia.
Gunung api Soputan merupakan gunungapi bertipe strato (berlapis) yang terletak pada posisi geografis 1°06’30” Lintang Utara dan 124°44’00” Bujur Timur. Secara administratif berada di Kabupaten Minahasa Selatan dan Minahasa Tenggara, Provinsi Sulawesi Utara. Ketinggian Gunung Soputan sekitar 1.784 meter di atas permukaan laut. Aktivitas vulkanik Gunung Soputan di permukaan umumnya dicirikan oleh hembusan gas maupun pertumbuhan kubah lava.
Baca pula : RADAR SULAWESI : Lima Fakta Gempa Palu Donggala
Gunung Soputan meletus kemarin Rabu, 3 Oktober 2018 pukul 08.47 WITA. Hingga Kamis, 4 Oktober 2018 pukul 13.00 WITA status aktivitas Gunung Soputan masih berada pada Level III (Siaga) dengan rekomendasi zona perkiraan bahaya berada di seluruh area di dalam radius 4 kilometer (km) dari puncak dan perluasan sektoral sejauh 6,5 km dari puncak ke arah Barat-Baratdaya.
“Masyarakat di sekitar Gunung Soputan dianjurkan agar menyiapkan masker penutup hidung dan mulut, guna mengantisipasi potensi bahaya gangguan saluran pernapasan dari kemungkinan hujan abu,” pungkas dia.