BANTAENG, Jawara Post—Salah satu pemasukan daerah yang menjadi primadona adalah sektor pariwisata. Dimana Bantaeng seperti tersulap oleh keindahan potensi wisata alam yang di kelola sedemikian rupa oleh pemerintah daerah (Pemda).
Untuk itu, demi meningkatnya pendapatan asli daerah (PAD), Pemkab Bantaeng melalui Dinas Pariwisata (Dispar) terus menggenjot sektor yanb satu ini demi naiknya pemasukan. Misalnya pntai Marina yang nota bene merupakan destinasi pariwisata andalan.
“Objek wisata itu mampu menghasilkan PAD, sementara Eremerasa, air terjun Bisappu, Simoko dan agrowisata Muntea hutan pinus, di upayakan juga seperti itu. Tentunya kebijakan pemerintah daerahlah sangan dominan, agar wisata ini mampu menarik investor,” kata H. Subang, Kadispar Bantaeng.
Menurutnya, selama Bupati Prof Haji Nurdin Abdullah, Bupati Bantaeng 2 periode, yang sekarang menjabat Gubernur Sulsel, inovasi yang tercipta dari buah pemikirannya akhirnya teraplikasi pantai Marina menjadi wisata andalan.
Padahal, sebelumnya tempat itu hanya pemandangan yang menyeramkan dengan dikelilingi hutan kayu. Kini menjadi obyek wisata memukau para pengungjung, baik lokal maupun wiatawan luar daerah. Apalagi saat ini dilengkapi dengan fasilitas sarana dan prasarana, mulai hotel, gazebo, serta fasilitas lainnya.
Pantai Marina seluas 20 hektar, akan menjadi wahana yang lebih indah lagi bila di dukung sarana permainan pantai seperti banana boat speed boat, bahkan water boom. “Hal ini menjadi salah satu skala prioritas Dinas Pariwisata tahun 2019,” tukasnya.
Lanjut Kadispar, pihaknya akan merencanakan tambahan fasilitas di Pantai Marina, bila hal ini disetujui pemerintah Daerah, lham Azikin Sultan. Sehingga, impian semua pihak terwujud, wisata Pantai Marina akan semakin diminati wisatawan.
Baca juga : RADAR SULAWESI : Tangkal Hoaxs ala Polda Sulsel
Terkait itu, Bupati Bantaeng ternyata merespeknya. Bayangkan saja kalau semua potensi obyek wisata alam dikembangkan, otomatis kontribusi PAD masuk ke Bantaeng, untuk program pembangunan. Pasalnya, banyak potensi yang perlu di kembangkan termasuk wisata kuliner dan memberdayakan organisasi pemuda.
“Wisata kuliner nantinya mengeksplor kekayaan budaya dan makanan khas daerah ini. Bisa gunakan mobil dimodivikasi sebagai sarana jualan kopi Toraja da kopi khas lainnya. Masih banyak potensi kita yang perlu digali, baik SDA maupun SDM, sehingga angka pengangguran dapat diminimalisir,” imbuhnya.
Bisa dipastikan, apabila perekonomian menggeliat dan mampu mengurangi pengangguran, maka bukan hanya kreasi pemuda pemudi yang terslurkan, melainkan pencegahan konsumsi narkoba bisa ditanggulangi. “Dengan semua itu, kita bisa mengadakan berbagai event, serta mampu membangun ekonomi kerakyatan,” pungkasnya.
Ani Hasan
Biro Sulawesi