Lombok Barat, Jawarapost – Pusaran besar puting beliung telah mengakibatkan banyak pohon bertumbangan di beberapa wilayah di Kabupaten Lombok Barat.
Angin kencang sebelum gerimis itu terjadi sekitar pukul 15.30 WITA, Kamis (24/1). Suasana mencekam akibat angin itu berlangsung cukup lama, sehingga membuat banyak warga menjadi panik.
Hasil pantauan dan laporan melalui aplikasi Whatsapp Group di Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemerintah Kabupaten Lombok Barat, pohon yang tumbang terjadi tidak hanya di satu titik lokasi, namun di hampir semua kecamatan di wilayah Kabupaten Lombok Barat.
Sepanjang jalan di Kelurahan Dasan Geres, misalnya, setelah sehari sebelumnya dihajar angin serupa, kali ini pun kembali didera hal serupa.
Kelurahan yang berada di Pusat Pemerintahan itu kembali tertimpa musibah angin puting beliung. Beberapa baliho dan media reklame outdoor milik Pemkab Lombok Barat dan swasta pun bertumbangan tidak kuat menahan deru angin.
Beberapa pohon di sepanjang Jalan Soekarno Hatta pun mengalami hal yang sama. Jalan protokol itu pun terpaksa ditutup sementara sehingga banyak pegawai harus putar arah mencari jalan pulang melalui bypass.
Di beberapa wilayah lainnya pun terpantau mengalami hal yang sama. Pohon besar di depan Pasar Kuripan juga tumbang dan membuat Camat Kuripan Banu Harli berjibaku bergotong royong dengan warga sekitar untuk membersihkannya.
Demikian pula nasib pohon-pohon besar di wilayah Kecamatan Gunung Sari. Pohon yang persis berada di seberang bekas pasar tumbang dan menghambat arus lalu lintas menuju dan dari Kabupaten Lombok Utara.
Pihak Dinas Pemadam Kebakaran, Satuan Pol PP, personil Dinas Lingkungan Hidup dan Dinas Perumahan dan Permukiman di beberapa titik lokasi itu diterjunkan untuk melakukan pembersihan sementara. Mereka berrjibaku dengan derasnya hujan agar pohon-pohon tersebut tidak menghambat mobilitas warga.
Dari pantauan lapangan juga, angin kencang itu tidak hanya menumbangkan pepohonan dan baliho. Di Desa Kediri Selatan, kekuatan angin itu telah merusak paling sedikit dua rumah.
Atap rumah milik Muhammad Hazrin (45 tahun) lepas dari tembok dan dindingnya. Atap dari spandek itu teronggok jatuh di samping halaman rumahnya karena dihempas angin bertubi-tubi. Saat ini rumah milik tenaga honorer Pemkab Lombok Barat itu terbuka dan tidak lagi bisa melindungi pemiliknya dari deras hujan yang datang kemudian.
Demikian pula dengan rumah warga lainnya, yaitu Huban (47 tahun). Warga Dusun Sedayu Selatan itu pun harus merelakan atap rumahnya yang terbuat dari genteng jatuh berhamburan.
“Saya berharap semoga pemerintah mau meringankan beban saya. Mohon untuk sementara saya bisa dibantu tenda supaya saya bisa tidur dengan 4 orang anak saya,” ujar Hazrin lirih dan diiyakan juga oleh Huban.
Asisten Sekretaris Daerah Bidang Administrasi Umum dan Kesra H. Fathurrahim pun mengaku terrenyuh dengan keadaan tersebut. Fathurrahim dengan cepat mengkoordinasikan laporan tersebut.
“Tolong tim Tagana Dinsos diatensi bantuan paket sembako untuk yang kena puting beliung di Sedayu Selatan,” pinta Fathurrahim melalui group WA tersebut.
Di group yang sama, Kepala Dinas Sosial Lombok Barat, Hj. Ambaryati pun menimpali.
“Tagana sedang mendata di lapangan. Ada beberapa tempat (yang mengalami hal yang sama, red),” akunya.
Lalu M NTB