LOMBOK UTARA, Jawara Post —Kepolisian Daerah Nusa Tenggara Barat ( NTB) akhirnya berhasil meringkus gembong narkoba asal Prancis, Dorfin Felix, Jumat (1/2/2019) di hutan Pusuk, Lombok Utara.
Hal tersebut membantah sejumlah pihak yang menganggap Polda NTB tak serius kejar Dorfin dan selidiki kasus gembong narkoba asal Prancis tersebut.
Seperti diketahui, Dorfin berhasil lolos dari penjara Polda NTB pekan lalu. Diduga kuat Dorfin menyuap oknum polisi TM berpangkat Kompol.
Berikut ini fakta di balik penangkapan Dorif Felix:
1. Ditangkap di hutan, Dorfin masih coba suap polisi
Gembong narkoba asal Prancis, Dorif Felix, akhirnya berhasil tertangkap di hutan Pusuk, Lombok Utara, Jumat (1/2/2019), pukual 22.00 WITA.
AKBP Herman Suriyono mengatakan, Dorfin ditangkap dalam kondisi telah lemas karena kurang makan. Namun, ia masih sempat berupaya menyogok petugas agar bisa kabur kembali.
“Petugas kami tidak tergiur, dia berhasil dibekuk dan dibawa ke Polda NTB, kondisinya cukup lemah dan ada luka gores di bagian kakinya,” kata Herman.
Saat itu Dorfin mengaku membawa banyak uang yang dibungkus daun pisang.”Dia itu masih mau sogok anggota. Anggota menolak. Dia bawa uang banyak dan menyimpanya dalam bungkusan daun pisang,” kata Kapolres Lombok Utara AKBP Herman Suriyono, Jumat.
Dorfin segera digelandang ke Polda NTB dan diinterogasi di ruang Propam.
2. Dorfin sempat akan bunuh diri
AKBP Herman Suriyono mengatakan, saat tertangkap dan dibawa ke Polda NTB, Dorfin Felix juga sempat akan melakukan bunuh diri. Dia merasa depresi karena merasa akan mendapat hukuman berat karena melarikan diri.
“Tapi bisa kami gagalkan. Biasa kan dia sejak ditangkap, mau melakukan aksi bunuh diri,” kata Herman.
3. Kondisi Dorfin lemas saat ditangkap di hutan
AKBP Herman mengatakan, kondisi Dorfin Felix saat ditemukan lemah karena dia tidak makan apapun selama pelarian. “Bagian kakinya juga mengalami luka lecet karena melarikan diri ke hutan,” jelasnya.
Karena kondisinya tersebut, WN Peranis yang tersangkut kasus narkoba itu langsung mendapat pemeriksaan tim medis Dikdokes Rumah Sakit Bayangkara Polda NTB.
4. Aktivis sempat ragukan keseriusan Polda NTB
Aktivis sosial yang juga pengacara di LBH Reform, Dwi Sudarso mengatakan, Polda NTB kurang serius dalam melakukan pengejaran terhadap Dorfin Felix (43),gembong narkoba yang ditahan di sel Polda NTB.
“Kami melihatnya tidak serius, karena upaya sederhana seperti menempelkan foto-foto Dorfin di tempat keramaian kurang maksimal, ada yang robek tidak ditempel lagi, apalagi sampai sekarang WNA yang kabur itu belum tertangkap,” kata Dwi, Jumat (1/2/2019).
Polisi, lanjut dia, harus kembali dapat menangkap Dorfin untuk merubah preseden buruk terhadap kinerja aparat kepolisian yang dinilai gagal dalam mengamankan tersangka narkotika.
5. Penjelasan polisi terkait usaha pengejaran Dorfin
Sebelum berhasil menangkap Dorfin di hutan Pusuk, Polda NTB mempersempit ruang gerak Dorfin dengan menyebar poster bergambar fotonya di berbagai wilayah. Selain itu, polisi juga mengerahkan agar tidak keluar dari Lombok.
“Kita mengerahkan juga anjing pelacak, memburu Dorfin, tapi masih belum terlacak,” kata Irwasda Polda NTB, Kombes Agus Salim, Jumat (1/2/2019).
Namun, berdasar pantauan dilapangan, di sepanjang jalur menuju kawasan pariwisata Senggigi, Jumat (1/2/2019), tidak banyak poster foto Dorfin yang ditempel, yang lengkap dengan ciri-ciri pelaku.
@fitri rahmawati