MOROTAI, Jawara Post – Perkelahian antar pemuda Desa Juanga dan Desa Pandanga, Kecamatan Morotai, Maluku Utara, memakan korban jiwa. Perkelahian itu terjadi di acara pesta perkawinan di Desa Momujiu, pada malam Minggu pukul 01.00 Wita.
Sejumlah saksi asal desa juanga yang terlibat dalam perkelahian maupun yang menyaksikan berhasil diwawancarai media ini di desa juanga, minggu 03.30 pagi, diantaranya dua perempuan Risnawati Mukada dan Risnawati Nyong, serta tiga orang laki laki yakni Dandy Dulla, Aryadi Sangaji dan Abdila Talib.
Kronologisnya, menurut kelima saksi asal Desa Juanga, bahwa mereka pemuda pemudi desa juanga mengetahui informasi ada pesta ronggeng di acara perkawinan di desa momujiu, mereka saling mengajak untuk pergi nonton.
Menurut Risnawati mukada, Risnawati Nyong, Dandy Dulla dan Aryadi Sangaji, mereka bersama teman teman sebanyak 5 motor sekitar jam 12 : 30 Wita (malam), menuju tempat acara resepsi pernikahan di Desa Momojiu, setelah tiba di Momujiu, Dandi Dulla mendapat informasi dari adiknya yang telah duluan diacara pesta tersebut, bahwa adiknya di tikam matanya oleh Ical Kharie, pemuda asal Desa Pandanga, menggunakan jari tangannya.
Menerima informasi tersebut Dandi Dulla dan teman temannya dari Desa Juanga mencari Ical Kharie, tujuannya mau menanyakan. Namun, lantaran salah pengertian, perkelahianpun takdapat dielakkan. “Kami cari dia (Ical) tujuannya mau tanya, alasan apa dia tusuk mata adik saya dengan jari, tapi baru di tanya Ical sudah pukul saya dengan kursi di kepala, disitulah terjadi perkelahian masa (carok),” cerita Dandy.
Perkelahian yang tidak berimbang tambah Aryadi Sangaji, pemuda asal Desa Juanga, membuat pihaknuya kucar kacir. “Kami pemuda Desa Juanga hanya enam orang, sedangkan pemuda dari Desa Pandanga kurang lebih 10 orang, jadi kami sifatnya hanya membela diri,” ungkap Aryadi.
Lanjut Aryadi, perkelahian berhasil di relai oleh orang orang dilokasi acara pesta itu, saya dan Dandy mengamankan diri di tempat acara, sedangkan korban Rifaldi Nyong bersama Abdila Talib, melarikan diri kearah mana kami tidak tau, kami baru tau dari orang orang di sekitar pesta bahwa teman kami (korban) telah di tikam oleh Faisal Gafur (ical 18 tahun) pemuda asal desa pandanga.
Untuk mendapat informasi yang lebih akurat, wartawan Jawara Post mencoba temui Abdila Talib yang menghindar bersama Rifaldi Nyong (korban) dari tempat perkelahian. Menurut Abdila Talib, mereka di keroyok pemuda pandanga, sehingga dia bersama korban coba menghindari keluar dari lokasi perkelahian, menuju ke lokasi parkiran motor mereka.
Namunm tiga orang pemuda asal Desa Pandanga yakni; Faisal Gafur (pelaku penikaman), Ical Kharie dan Ari anaknya Kades Pandanga tetap mengejar mereka berdua di lokasi parkiran motor.
“Disitulah Faisal Gafur alias Ical, saya lihat cabut pisaunya dan tikam korban di dada kiri, setelah itu dia cabut pisaunya mau dobel menikam korban, tapi saya telah mengambil helm dan memukulkan di kepala pelaku dan dia balik mengejar saya, hanya karena dia pusing kena hantaman helm di kepala, pelaku stop mengejar saya, disitu saya bersama korban melarikan diri keluar ke jalan utama disitulah korban memanggil nama saya sambil terjatuh dijalan aspal,” terangnya.
Dikatakan, setelah itu saya minta tolong orang Desa Momujiu agar segera membawa korban ke Daruba untuk mendapat pertolongan, melihat sikon itu sayapun pingsan. Menurut Risnawati, gadis asal Juanga yang menyaksikan penikaman itu, mengatakan, kalau korban dibawa dengan motor, sekitar pukul 01.00 pagi, tapi dalam perjalanan korban meninggal.
“Ahirnya korban diturunkan dirumah Kades Totodoku, dari Desa Totodoku kemudian korban di pulangkan ke Desa Juanga menggunakan mobil avanza silver milik warga Totodoku, sekitar pukul 01.30 pagi,” jelasnya.
Sementara pelaku Faisal Gafur (18 thn) pelaku penikaman asal Desa Pandanga telah di amankan di sel tahanan Polres Pulau Morotai. Meski telah di amankan, tapi belum diperiksa karena pelaku dalam keadaan mabuk. Saat ditanya wartawan yang berkunjung kedalam sel tahanan, dia mengakui dalam keadaan mabuk saat ditanya,
“iya saya sudah mabuk, minum cap tikus bersama teman teman di lokasi pesta, katanya sedikit ngelindur.
Namun soal perkelahian, pelaku membela diri, menurutnya, temannya Ical mau dipukul oleh pemuda Desa Juanga tetapi dia coba melerai malahan dia di pukul,
“dorang mau pukul saya peteman, saya pele kong dong pukul baru kase bage deng kursi, dari situ saya dusu korban dan tikam,” ungkapnya sambil menunjukan lukanya di pelipis mata kirinya karena kena pukulan.
Ketika ditanya kamu tikam korban pakai pisau ya, pelaku membantah, “saya tikam pake besi bukan pisau, besi itu saya dapat dilokasi pesta dan besinya saya sudah buang,” ungkapnya mengelak.
Ojemona
Biro Moratai