BEKASI, Jawara Post—Ketenangan warga Bekasi mendadak terusik, pada hari Selasa tanggal 13 November 2018 pukul 06.30 Wib. Betapa tidak, satu keluarga yang tinggal di Jl. Bojong Nangka 2 Rt. 002/07 Kelurahan Jatirahayu, Kecamatan Pondok Melati, Kota Bekasi, meregang nyawa didalam rumah dengan betsimbah darah.
Klik : https://youtu.be/i_Hx8wtCLl0
Ceritanya, sekitar pukul 03.30 Wib, dr. Feby Lofa Rukiani Sibolga, 12 Feb 1983, warga Jl. Harun No. 4 Rt. 003/010 Kel Jatirahayu, melihat gerbang kontrakan sudah terbuka dan televisi di ruang korban menyala. Namun saat saksi memanggil korban dari luar rumah, tidak ada jawaban. Sempat menelpon tapi tidak diangkat, kemudian saksi 1 ini ke kembali ke kontrakannya sendiri.
Lalu, pada pagi harinya yang biasanya korban berangkat kerja tepat sekitar pukul 06.30 Wib, tidak terlihat. Akhirnya saksi 1 (dr Feby) curiga dan penasaran, lalu membuka jendela. Kemudian saksi coba melihat keruangan korban melalui jendela tadi. “Saya kaget, karena melihat banyak korban sudah tergeletak berdarah darah,” ungkapnya.
Dengan agak syok, dr Feby ini bergegas memanggil saksi 2 yaitu Aris Susanto, Karyawan Swasta, warga Kp. Pedurenan No. 69 Rt. 001/06 Kelurahan Duren Jaya, Kecamatan Bekasi Timur. Juga memanggil Sulistianti (saksi 3) asal Sleman. Ketiganya kemudian bersama – sama melihat para korban dari arah jendela.
Setelah dipastikan, maka ketiganya menghubungi pihak yang berwajib. Sesaat kemudian, Tim kepokisian dari Kota Bekasi meluncur ke tempat kejadian perkara (TKP), sebuah rumah kontrakan di Jatirahayu ini. Guna proses lidik dan penyidikan untuk ungkap, Polisi telah melakukanolah TKP sambil mengumpulkan bukti petunjuk.
Informasi data yang diterima Jawara Post, para korban diketahui masing – masing Diperum Nainggolan (38), Maya Boru Ambarita (37), Sarah Boru Nainggolan (9) dan adiknya bernama Arya Nainggolan (7). Sekeluarga ini tewas dengan kondisi dilantai berdarah darah. “Mudah – mudahan kejadian ini dapat segera terungkap,” kata polisi.
Udin
Biro Bekasi Kota