JAYAPURA, Jawara Post– Lewat kegiatan Outdoor Classroom Day dengan menanamkan 14 karakter kepada siswa-siswa, ini adalah cara SMP YPPK Kristus Raja bersama Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia (RI) memperingati Hari Anak Sedunia di Kota Jayapura, 1 November 2018.
Kegiatan sehari belajar di luar kelas ini dimanfaatkan para siswa, dengan mendapat pendidikan karakter dengan berbagai langkah. Diantaranya sambut siswa dengan senyum sapa, salam pengasuhan pendidikan karakter, mengajarkan kebersihan, sarapan sehat, dan membaca buku di luar ruangan.
Simak : RADAR BESUKI : Menyibak Konspirasi Dua Mega Proyek (02)
“Juga memeriksa lingkungan tanaman dan mematikan lampu setelah aktivitas sekolah selesai, senam germas, permainan tradisional untuk melestarikan budaya,” ucap Asisten Deputi Kementrian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Elvi Endrani kepada sejumlah wartawan di Kota Jayapura Kamis, 1 November 2018.
Baca : RADAR BESUKI : AKBP Awan Hariono, Prihal Tambang Kita Sikapi Secara Seksama
Menurut Elvi, kegiatan itu dalam rangka untuk mendukung komponen sekolah ramah anak dengan proses pembelajaran yang menyenangkan. “Kota Jayapura menjadi salah satu titik pantau dari 34 provinsi yang ada di Indonesia, melaksanakan kegiatan sehari belajar di luar kelas yang serentak dilaksanakan seluruh dunia, yakni 128 negara,” jelasnya.
Adapun alasan dipilihnya SMP YPPK ini karena sekolah ini merupakan salah satu sekolah di bawah Kementerian Agama. Pada tahun sebelumnya Indonesia mendapatkan penghargaan dunia internasional untuk sehari belajar di luar kelas.
Dalam pernyataan Presiden RI Joko Widodo bahwa keuntungan belajar diluar kelas itu sangat bermanfaat, disamping para siswa bisa leluasa dan lebih bergerak bebas serta berekspresi,” jelas Elvi.
Ikuti : RADAR BESUKI : Menyibak Konspirasi Dua Mega Proyek (01)
Elvi juga mengatakan, sebagaimana daerah Papua juga merupakan daerah rawan gempa, dirinya bersama tim melakukan simulasi sadar bencana alam. “Sehingga dengan mengajarkan mereka dalam menghadapi resiko bencana dalam bentuk yang menyenangkan melalui lagu dan gerak, harapan kami anak senang, guru tenang dan orang tua bahagia,” tutupnya.
Imelda
Biro Jayapura Papua