PT JAWARA POS GRUP

SELAMAT & SUKSES RI 1

RADAR JAYAPURA : Cabi Rawit dan Bawang Merah Harganya Meroket

PAPUA, Jawara Post – Harga jual bawang merah di Pasar Hamadi, Kota Jayapura, Papua naik lagi meski stoknya tersedia.

“Sudah satu bulan naik. Sekarang harganya Rp50 ribu satu kilogram dari sebelumnya dijual Rp40 ribu,” kata Tarji, seorang pedagang bumbu dapur di Pasar Hamadi, Kota Jayapura, Papua, Rabu, 6 Februari 2019.

Menurutnya, naiknya harga bawang merah karena saat ini lagi musim hujan sehingga mempengaruhi hasil panen petani.

“Bawang saya datangkan dari Surabaya. Kalau lagi kurang bisa habis 100 karung dua hari. Kalau lagi murah, 80 karung bisa habis 10 hari. Kalau bawang putih harganya masih stabil, saya jual Rp30 ribu satu kilogram,” ungkapnya.

Komoditas pangan yang juga mengalami kenaikan harga sejak sebulan terakhir, yaitu cabai rawit merah karena stoknya berkurang.

“Cabai rawit merah sekarang Rp80 ribu satu kilogram, sebelumnya Rp60 ribu satu kilogram. Bahkan cabai dari Arso ada yang dijual Rp90 sampai Rp100 satu kilogram tapi saat ini lagi kosong. Untung saja ada cabai kiriman dari Kabupaten Manokwari, kalau tidak kosong,” jelas Tarji.

Tarji mengaku penjual saat ini masih normal atau tidak ramai juga tidak sepi. Pembeli yang datang berbelanja juga tidak berdesak-desakan.

“Penjualan setiap hari ada walau tidak seramai lebaran Idul Fitri dan Natal. Harapan saya agar pemerintah segera mencari tahu, kenapa cabai rawit lokal selalu kosong, seperti meningkatkan lagi hasil tanam dari petani agar stok cabai lokal tidak kosong sehingga memenuhi kebutuhan cabai di Kota Jayapura,” jelasnya.

Pemilik warung makan lalapan di Entrop, Kota Jayapura, Sumiati, menuturkan bila harga jual bawang merah dan cabai rawit sedang mahal, yaitu dengan mengurangi pengambilan.

“Kalau lagi mahal saya cuma ambil lima kilogram, kalau murah saya beli 10 sampai 15 kilogram. Untuk membuat sambal lalapan saya banyakin tomatnya karena cabai mahal,” ungkap Sumiati.

Sumiarti berharap agar saat lebaran Idul Fitri harga bawang merah dan cabai rawit tidak melambung tinggi karena memberatkan konsumen apalagi para penjual makanan yang sehari-harinya membutuhkan bawang merah dan cabai. “Maunya saya harga-harga tetap normal,” ujarnya.

Rahma



Menyingkap Tabir Menguak Fakta