BANYUWANGI, Jawara Post— Tiga kasus pembuangan bayi di sejumlah wilayah Kabupaten Banyuwangi, dalam kurun waktu tiga bulan terakhir, belum juga berhasil diungkap jajaran kepolisian setempat.
Seorang selamat dan dua bayi lainnya ditemukan dalam keadaan meninggal dunia. Bahkan korban pembuangan bayi ketiga ditemukan dalam keadaan mengenaskan. Diduga menjadi korban mutilasi orang tuanya.
Hal itu dikuatkan hasil otopsi pihak RSUD Blambangan dengan Tim Serse Polres Banyuwangi, yang menyebutkan bahwa mayat bayi tanpa kedua tangan dan kakinya itu diduga kuat dimutilasi.
Kepala Kepolsian Sektor (Polsek) Tegaldlimo, AKP Priyono, menjelaskan bila pihaknya tengah mengembangkan penyelidikannya atas kasus penemuan mayat bayi diduga korban mutilasi orangtuanya.
Menurut AKP Priyono, dugaan kuat bayi malang ini dimutilasi orangtuanya. “Hasil otopsi ini menjadi dasar kami untuk terus menyelidiki kasus dugaan mutilasi terhadap bayi yang ditemukan di kolam lele itu”, jelas Priyono.
Menurut Kasatreskrim Panji P Wijaya mengatakan semua masih dalam penyelidikan. Saat ini kepolisian masih terus mengembangkan penyelidikan atas kasus pembuangan bayi malang ini.
Sebelumnya juga terjadi kasus pembuangan bayi di wilayah Kecamatan Wongsorejo dan Siliragung Kabupaten Banyuwangi.
Seorang bayi perempuan yang ditemukan di pinggiran hutan Pringgondani, Desa Watukebo, Kecamatan Wongsorejo,berhasil diselamatkan warga 16 Juli 2018. Beruntung setelah mendapat perawatan di rumah sakit, bayi mungil ini diserahkan ke Kantor Dinas Sosial Jawa Timur.
Hingga kini jajaran Polres Banyuwangi belum juga berhasil mengungkap perkara ini. kemudian kasus penemuan mayat bayi laki-laki yang dibuang saluran Kanal Bayur Siliragung, 15 Agustus 2018 lalu.
Namun korban tidak berhasil diselamatkan. Sampai saat ini, kasus pembuangan bayi ini juga belum berhasil dibongkar pelakunya. Adanya penemuan bayi terduga korban mutilasi ini, tentunya menambah pekerjaan rumah kepolisian di Banyuwangi.
@dony
