BANYUWANGI, Jawara Post – Banjir yang melanda Sungai Binau mengakibatkan plengsengan yang berada di Dusun Kebalen Lor, Desa Lemahbang Dewo, Kecamatan Rogojampi, Kabupaten Banyuwangi ambrol.
Ambrolnya plengsengan tersebut mengancam keberadaan jembatan perlintasan rel kereta api (KA) yang melintas di atas Sungai Binau.
Plengsengan tersebut ambrol pada tahun 2014 silam. Hanya saja, panjang bagian yang ambrol hanya tiga meteran. Karena dibiarkan dan tak kunjung diperbaiki, kondisi plengsengan yang berada di tepi sungai tersebut makin melebar dan kian merembet pada bangunan yang masih utuh.
”Dulu hanya gerowok sedikit, ini sudah parah,” ujar Imron, 48, warga setempat.
Jebolnya plengsengan tersebut diduga akibat tergerus aliran air hujan. Karena kontur tanah lembek dan air hujan deras, maka terjadi longsoran yang mengakibatkan bangunan plengsengan ikut terbawa kencangnya longsoran. ”Apalagi di saat bersamaan air sungai juga banjir cukup deras,” kata Imron.
Bagian plengsengan yang ambrol tersebut, kata Imron, berada di sebelah kanan dan kiri sayap jembatan perlintasan rel KA. Aliran sungai binau tersebut merupakan perbatasan antara Desa Lemahbang Dewo dengan Desa Rogojampi.
”Sebelah selatan masuk Desa Desa Lemahbang Dewo yang sebelah utara masuk Desa Rogojampi,” jelasnya.
Kerusakan plengsengan yang ambrol tersebut mencapai panjang lebih dari 20 meter. Jika terus dibiarkan, bukan tidak mungkin akan terus menggerus dan merambah hingga ke bawah bagian jembatan yang di atasnya ada perlintasan rel KA.
”Sudah empat tahun saja ambrolnya makin parah seperti ini. Kalau terus-terusan bisa mengancam perlintasan rel KA,” terangnya.
Tarom, warga setempat menambahkan, ambrolnya plengsengan tersebut juga bikin waswas warga setempat. Pasalnya, di atas bangunan yang ambrol itu sebelumnya adalah jalan setapak yang kerap digunakan untuk akses jalan warga.
”Kalau ambrol seperti ini, kami juga khawatir jika anak-anak sedang bermain di tepi sungai. Kalau bisa yang segera diperbaiki,” harapnya.
Manajer Humas PT. Kereta Api Indonesia (KAI) Daerah Operasi (Daops) 9 Jember Luqman Arief mengaku ambrolnya plengsengan tersebut sementara belum berdampak terhadap jembatan perlintasan KA dan tidak mengganggu perjalanan KA.
“Kerusakan tersebut sudah diprogramkan untuk segera dilakukan perbaikan. Karena masih musim hujan dan arus sungai semakin deras jadi belum bisa dikerjakan,” terangnya.
Sementara itu, Sekretaris Dinas Pekerjaan Umum (PU) Pengairan, Riza Al Fahrobi masih baru akan memeriksa kondisi plengsengan yang ambrol tersebut.
”Kami akan turunkan tim untuk melihat langsung ke lokasi lebih dulu. Setelah tahu kondisinya baru akan ada langkah-langkah yang akan kami ambil. Apalagi juga berdekatan dengan perlintasan rel KA,” kata Riza.
Dony biro BWI