BANYUWANGI, Jawara Post– Meskipun saat ini harga cabai cenderung tidak stabil, namun ternyata hal tersebut tidak berpengaruh terhadap penjualan bibit cabai di Desa Karangsari, Kecamatan Sempu. Sentra penghasil benih tanaman cabai itu justru malah kebanjiran pesanan dari petani.
Simak : RADAR BESUKI : TIM SABER PUNGLI DIMINTA ‘MELEK’ SIKAPI REALISASI RKA SEKOLAH
Pembibit benih cabai, Siti Islamiah, 38, asal Dusun Karanganyar, Desa Karangsari, Kecamatan Sempu, Banyuwangi, Jawa Timur, mengatakan, saat ini pihaknya kewalahan memenuhi permintaan bibit cabai dari petani. Permintaan yang tinggi itu ditengarai akibat adanya peralihan masa taman.
”Awalnya petani menanam buah, kini beralih ke cabai,” ujarnya.
Saat ini, terang dia, banyak petani yang mulai menanam cabai rawit. Sebab, mereka memprediksi harga cabai akan melonjak menjelang awal tahun. ”Siklusnya selalu begitu setiap tahunnya,” terangnya.
Menurutnya, bibit cabai yang paling banyak dicari oleh petani adalah bibit cabai rawit, cabai rawit setan, dan bibit cabai keriting. ”Banyak yang cari bibit cabai rawit, kita harus mengambil stok cabai di teman-teman pembibit lain,” ujarnya.
Untuk pemasaran, jelas dia, banyak petani dari luar kecamatan yang memesan bibit cabainya. Bahkan, juga ada beberapa petani dari Kabupaten Situbondo yang memesan bibit cabai darinya. ”Kemarin dari Situbondo memesan 50.000 bibit cabai rawit,” ungkapnya.
Baca juga : RADAR BESUKI : Proyek Milyaran, Pasar Desa Wringinanom Ambruk
Untuk proses pembibitan cabai rawit, Siti Islamiah mengaku tidak ada kendala sama sekali. Namun, pembibit cabai harus rutin membersihkan polybag dari gulma dan rajin menyiram tanaman bibit cabai yang akan dijual tersebut. ”Harus rajin dan tidak boleh telat air,” ucapnya.