SITUBONDO, Jawara Post – Warga Dusun Pariyaan Utara RT 01 RW 03, Desa Sumberkolak Kecamatan Panarukan, gempar (18/1) malam kemarin. Pasalnya, tiga ekor sapi milik warga setempat mati mendadak.
Tiga ekor sapi milik Nedi, 4 tahun, mendadak terkapar dan mati hampir secara bersamaan. Kejadian fenomenal ini membuat warga setempat gempar, mengingat sebagian besar warga berternak sapi. Warga khawatir matinya tiga ekor sapi tersebut disebabkan karena terserang wabah virus penyakit.
Menurut Nedi, saat kejadian dirinya sedang mengikuti arisan di rumah tetangganya. Nedi mengaku diberi tahu salah seorang keluarganya, jika tiga ekor sapi di rumahnya mendadak ambruk terkapar.
Nedi menjelaskan, dirinya memelihara empat ekor sapi. Nedi mengaku sapi piaraannya tak ada tanda-tanda sakit, karena sore harinya masih diberi pakan rumput. “Tiga ekor sapi yang mati ini terdiri dari satu ekor sapi jantan dan dua ekor sapi betina jenis sumental” tutur Nedi.
Nedi sempat tak percaya sapinya mati karena keracunan makanan. Sebab dirinya mengambil rumput dari salah satu sawah di Desa Sumberkolak bersama tetangganya, namun sapinya sama sekali tak mengalami keracunan.
Sementara itu, dokter hewan dari Dinas Peternakan Situbondo, drh Toni Wijaya, sempat mendatangi lokasi dan memeriksa suhu tiga ekor ternak sapi yang mati tersebut. Berdasarkan hasil pemeriksaan suhu sapi tersebut sudah berada di bawah normal yaitu 36,8 . Padahal, idealnya suhu ternak sapi 38,5.
Toni Wijaya mengaku, berdasarkan pemeriksaan sementara sapi tersebut mati karena keracunan makanan. “Saat dilakukan pemeriksaan, perut ternak sapi berisi makanan bukan udara” imbuh Toni. Dengan demikian, sangat kecil kemungkinan mengalami tympany bloat atau kembung.
Toni Wijaya menghimbau para peternak, agar memberikan pertolongan pertama, jika melihat ternak sapinya mengalami keracunan dengan cara memberinya makan terasi.
Zaini Zein