PT JAWARA POS GRUP

SELAMAT & SUKSES RI 1

RADAR BESUKI : Hari Ke Tiga Tidak Bisa Masuk Ke Area Tambang Emas Tumpangpitu

BANYUWANGIJawara Post – Polemik antara perusahaan tambang emas Tumpangpitu dan warga sekitar tambang masih terus berlanjut. Hingga hari ketiga Kamis (10/1) warga desa Sumberagung Kecamatan Pesanggaran masih tetap menghadang dan tidak memperbolehkan truk yang keluar dan masuk di perusahaan tambang emas melewati jalan desa.

Warga yang berjumlah kurang lebih 50 orang itu terpaksa mengusir kembali kendaraan truk tersebut karena perusahaan tidak bisa menunjukan surat rekomendasi pengunaan jalan dari instansi terkait.

Truk yang mau ke lokasi tambang terpaksa parkir di Desa Wonosobo Kecamatan Srono Banyuwangi

Tujuh unit truk tronton pengangkut bahan logistik untuk keperluan tambang emas Tumpangpitu tersebut terpaksa harus kembali ke area perusahaan dengan dikawal anggota Obyek Vital Nasional (Obvitnas) Polda Jatim.

“Untuk menghindari bentrokan fisik dengan warga lebih baik kita balik kanan, kita tidak mau memaksa, tadi sebenarnya mau ditunjukkan di kecamatan, tapi karena mendadak warga tidak ada yang datang, nunggu Senin karena pak camat sedang sakit,” kata Mustakim Kepala Harian Obvitnas Polda Jatim .

Mustakim menambahkan, dampak dari aksi blokade yang dilakukan warga dapat mempengaruhi produksi tambang emas Tumpangpitu. “Kan logistik ini mengangkut semen dan BBM untuk keperluan industri di dalam,” jelas Mustakim

Sementara itu, Budi (41th) salah satu warga desa Suberagung mengatakan jika warga akan terus melakukan pemblokadean jalan hingga surat rekomendasi pengunaan jalan dari instansi terkait diperlihatkan kepada warga.

“Surat rekomendasi pengunaan jalan sudah kedaluarsa sejak 31 Desember 2018. Sementara yang baru belum ditunjukan kepada warga, jadi kita tetap tidak memberi izin sampai semua komitmen disepakati,” kata Budi.

Menurut Budi, dampak dari kendaraan berat yang keluar masuk tambang emas melalui jalan desa yaitu, jalan jadi rusak dan bergelombang karena kelas jalan tidak sesuai sehingga banyak kecelakaan.

“Memang sudah ada yang diperbaiki, tapi sangat minim dan itupun hanya tambal sulam, lagian apa susahnya hanya menunjukan surat rekom, jangan jangan “aspal”, idealnya setiap kendaraan membawa copy surat rekom,” kata Budi.

Sementara Yus Anang salah seorang warga yang juga turut memblokade jalan menangapi rencana akan diadakan pertemuan di kecamatan dan ditunjukkan surat rekom pengunaan jalan mengatakan jika hal itu terlalu berbelit-belit dan dinilai hanya memakan waktu.

“Kenapa tidak dibawa dan langsung ditunjukkan kepada warga, apa susahnya hanya menunjukkan surat aja, ini kan aneh,” jelas Yus Anang.

Awalnya pihak tambang  awalnya berjanji akan menemui warga, namun tidak ditepati. Dan saat ini menjanjikan lagi untuk melakukan pertemuan lagi. “Ini kan berbelit-belit lha wong hanya menunjukan surat rekomendasi aja kok susah,” ujar Yus.

Dari Pantauan Jawarapost. di lapangan, akibat aksi blokade yang dilakukan warga, 7 unit kendaraan truk tronton yang sedianya akan keluar dari lokasi tambang akhirmya balik kanan kembali ke lokasi tambang emas Tumpangpitu seperti hari sebelumnya.

Sementara 7 unit kendaraan truk tronton bermuatan logistik yang hendak masuk ke lokasi tambang terlihat parkir di depan SPBU jajag  kecamatan Gambiran yang kemudian saat ini sudah dipindahkan ke wilayah desa Wonosobo, kecamatan Srono, tepatnya depan gudang bulog.

Dhonny Marta



Menyingkap Tabir Menguak Fakta