JEMBER, Jawara Post– Pemerintah Desa Tutul, Kecamatan Balung, merupakan satu-satunya Desa di Kabupaten Jember Jawa Timur yang meraih penghargaan Desa Padat Karya Tunai Tingkat Provinsi Jawa Timur, penghargaan tersebut tidak tanggung-tanggung yaitu juara nomor 2 se Jawa Timur beberapa waktu lalu, senin, (15/10/2018).
Menurut Kepala Desa Tutul Dra. Juana bahwa dalam prestasi yang diraihnya tidak bisa menjadi acuan untuk naik ke tingkat Nasional, karena proses pencairan Dana Desa (DD) yang lamban. “Saya tidak menyalahkan siapapun, tetapi saya bersyukur telah memberikan yang terbaik untuk Kabupaten Jember,” katanya.
Simak : RADAR JP : KPK OTT 10 PEJABAT PUPR KOTA BEKASI
Dalam anjuran Presiden RI Joko Widodo, kalau mau meneruskan ke lomba tingkat nasional, harus lebih dari 30 persen, sementara Desa Tutul baru 27 persen sekian, makanya tidak bisa melanjutkan ke tingkat nasional. “Jadi wajar bila tidak bisa naik ke tingkat Nasional karena tidak memenuhi anjuran Presiden,” kata Juana.
Desa Tutul memiliki potensi yang besar serta antusias masyarakat yang sangat tinggi, sehingga pada tahun 2013 pernah ditetapkan sebagai desa Produktif Tingkat Nasional oleh Menteri. “Kita pernah memiliki produk minuman yang berhasil mempekerjakan sekitar 300 – 400 orang, sehingga kita mendapatkan penghargaan Sidakarya dari Gubernur Sukarwo dengan predikat nomor 1,” ujar Kepala Desa Tutul.
Baca pula : RADAR BESUKI : Diknas Pungli Guru, APH Didesak Turun Tangan
Juana menambahkan bahwa Desa Tutul juga menjadi desa binaan Telkom yang kemudian menjadi kampung digital dengan mendapat penghargaan sebagai Desa Digital nomor 42 dari sekian desa se Indonesia. “Sekarang anak-anak muda di Desa Tutul setiap hari selalu melakukan transaksi online,” ujarnya.
Kades Juana dalam membangun desa dengan memprioritaskan pengembangan SDM, jadi ketika SDM sudah mumpuni maka semuanya akan menjadi mudah, dan Desa Tutul juga menyediakan Bumdes, apabila masyarakatnya membutuhkan dana untuk modal usaha. “Prinsipnya, sebagai Kepala Desa harus dengan memberikan contoh yang terbaik bagi bawahan dan juga bagi masyarakatnya, membangun desa itu harus bersama-sama,” tuturnya.
Kades Dua Periode tersebut mengaku akan kembali maju di Pilkades yang akan datang, dia berharap Desa Tutul kedepannya bisa menjadi lebih baik dan lebih sempurna, serta masyarakat yang mandiri dan SDM yang mumpuni dalam perkembangan Desa Tutul kedepannya. “Penerima Raskin semakin berkurang, yang awalnya 600 Kepala Keluarga (KK) sekarang tinggal 200 KK, dan sudah tidak ada rumah tidak layak huni di Desa Tutul,” tegasnya.
Samsul
Biro Jember