BANYUWANGI Jawarapost.com – Demo aksi tolak tambang emas tumpangpitu di halaman gedung DPRD Banyuwangi, berlangsung ricuh. Kericuhan diduga dipicu oknum petugas yang berusaha mengamankan salah satu Demonstran. Namun, kericuhan segera berakhir, setelah perwakilan anggota DPRD Banyuwangi bersedia menemui rombongan demo, selasa (15/1) siang.
Dalam kesempatan tersebut, puluhan Demonstran tolak tambang emas Tumpangpitu yang berasal dari gabungan warga Desa Sumberagung Kecamatan Pesanggaran, Aktivis Lingkungan dan Mahasiswa Universitas 17 Agustus 1945 (UNTAG) Banyuwangi, menyampaikan aspirasinya kepada perwakilan anggota DPRD yang bersedia menampung.
Zainal Arifin yang akrab disapa dengan nama Ari, salah satu perwakilan demonstran tolak tambang emas tumpangpitu mengatakan, kericuhan berawal dipicu lantaran anggota DPRD Banyuwangi tidak ada di tempat disaat rakyat menyampaikan aspirasi di gedung DPRD Banyuwangi, Kemudian diperparah dengan ulah salah satu petugas yang mencoba mengamankan salah satu demonstran.
“Awalnya kami kecewa lantaran Anggota DPRD Banyuwangi tidak ada ditempat disaat kami ingin menyampaikan aspirasi kami. Padahal saat ini adalah waktu jam kerja,” ujar Ari
Namun, ia mengaku puas setelah anggota DPRD Banyuwangi bersedia menemui dan duduk bersama menerima aspirasi dari masyarakat tolak tambang emas Tumpangpitu.
“Saat ini kami cukup puas, walaupun dengan memaksakan diri akhirnya karena dua wakil anggota DPRD Banyuwangi mau menemui kita,” ungkapnya.
Kami harap, lanjut Ari, apa yang kami sampaikan terkait keresahan kami adanya pertambangan emas tumpangpitu, dapat di konsep dan disuarakan kepada pihak pihak terkait agar apa yang kami perjuangkan demi anak cucu kita dapat tercapai.
”Selasa Kliwon yang akan datang, kami dengan massa yang lebih banyak lagi, akan datang kembali menemui anggota DPRD untuk menanyakan tindak lanjut dari aspirasi yang kami sampaikan,” pungkas Ari.
Sementara itu, Julisettyo Puji Rahayu salah seorang anggota komisi tiga DPRD Banyuwangi mengatakan, ia akan menyampaikan aspirasi warga tolak tambang kepada ketua DPRD Banyuwangi yang kebetulan tidak berada di tempat lantaran hearing yang diminta cukup mendadak.
“Dari enam perwakilan Demonstran yang menyampaikan aspirasinya, pada umumnya intinya tolak tambang emas Tumpangpitu,” ucap Julisetyo.
Maka kami sebagai wakil rakyat, lanjut Julisetyo, akan menampung semua aspirasi masyarakat tersebut.
“Sebetulnya mereka terganggu lantaran kebisingan, kerusakan jalan dan kerusakan lingkungan yang diduga akibat kegiatan pertambangan,” ujar Julisetyo.
Oleh sebab itu, kami akan ketemu dengan pihak eksekutif untuk membicarakan masalah ini khususnya dinas terkait yakni Dinas PU.
“Bagaimana hasilnya nanti, kami akan bertemu lagi di selasa kliwon yang katanya akan mengadakan aksi demonstrasi kembali. Apapun yang mereka sampaikan adalah bahan untuk kami dan Rakyat menyampaikan aspirasi kepada kami adalah hak rakyat,” pungkasnya.
Dhonny martha