“Saya memang bertekad ingin menjadikan Indonesia sebagai kiblat fashion batik mode muslim dunia, dan saya yakin fashion batik ini akan menjadi new trend mode, keyakinan saya ini setelah saya tampil di London Fashion Week. Di sana saya menggunakan batik wayang dan batik khas Solo, sambutannya luar biasa, bahkan media televisi terbesar di London mengulas habis-habisan rancangan saya ini dan menyebutnya sebagai fashion masa depan, bahkan karya saya juga tampil di majalah Forbes,” tutur perempuan berkerudung kepada wartawan.
Lia juga menceritakan awal tertarik menggunakan tema batik khas Jember dalam rancangannya yang akan dibawa ke Perancis, atas saran dari sahabatnya yang juga istri Kapolres, dimana saat itu sahabatnya menghubungi dirinya untuk datang ke Jember.
“Saat itu sahabat saya Ny. Cut meminta saya untuk datang ke Jember dan akan diperkenalkan ke Ibu (Bupati Jember, red) setelah ada waktu saya sempatkan datang ke Jember, dan dikenalkan dengan Bupati Faida, dan ternyata gayung bersambut, akhirnya saya dipertemukan dengan pengrajin batik Jember di Pendopo, dan saya melihat bupati sangat mensupport rencana saya,” kenang Lia.
Saat dipertemukan dengan 10 pengrajin batik, Lia melihat banyak karya batik khas Jember yang menonjolkan motif tembakau, kopi dan coklat, dari 10 pengrajin batik ini, timnya memilih 3 pengrajin batik untuk memenuhi kebutuhan rancangan fashion batik muslimnya.
“Ada 10 pengrajin batik yang dipertemukan ke kami oleh bupati, dari 10 kami memilih 3 pengrajin, dengan memberikan masukan untuk membuat batik khas Jember bernuansa alam, dan inilah hasilnya, dimana motif tembakau dan kopi kami tonjolkan dalam rancangan kami, ada 20 rancangan batik Jember yang akan kami bawa ke Perancis nanti,” ujar Lia saat melakukan pemotretan di Pantai Papuma.
Sementara Dedi Winarno plt. Kepala Dinas Pariwisata Jember bersyukur batik Jember dipilih untuk diikutkan dalam Fashion Week Perancis, apalagi dalam sesi pemotretan juga diambil di lokasi wisata yang ada di Jember, sehingga hal ini diharapkan akan berdampak dengan banyaknya wisatawan maupun investor untuk melirik Jember dengan segala keunggulannya.
“Kami menawarkan kepada Ibu Lia Afif lokasi pemotretan, karena permintaannya nuansa alam, yang kami tawarkan diantaranya Rembangan dengan view nuansa pegunungan, Pantai Payangan dan Pantai Papuma, dan Ibu Lia Afif memilih Pantai Papuma, namun untuk tawaran kami mengambil lokasi Rembangan oleh ibu Lia akan dipertimbangkan pada event berikutnya,” ujar Dedi.
Dedi juga mengapresiasi Jember sebagai pilihan Lia Afif, sebab dengan segala keunggulan produk Jember yang terkenal dengan 4 C nya, yaitu Cerutu, Coklat, Coffe dan Culture JFC nya, bisa mengangkat semua produk unggulan Jember.
“Apa yang dibawa oleh Ibu Lia Afif ke Perancis, semua ini sudah sesuai dengan program bupati yang bertekad melambungkan nama Jember dengan segala produknya ke kancah internasional, dari event ini saja ada 3 hal yang menguntungkan Jember, yaitu Pantai, Batik dan nama Jember,” pungkas Dedi.
@ali