PASURUAN, Jawara Post–Maraknya bank cicilan awan/titil di wilayah kecamatan Winongan, kabupaten Pasuruan, membuat warga resah. Di satu sisi masyarakat terbantu dengan kehadirannya, tapi di sisi lain membuat masyarakat resah, sebab ketika menagih justru perlakuan kasar yang diterima nasabah.
Seperti yang dialami seorang nasabah bank titil yang bernama Maria Ulfa, warga dusun Serambi, desa Winongan Kidul, kecamatan Winongan, kabupaten Pasuruan, mengeluh dengan perlakuan para penagih hutang Bank Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Mandiri Probolinggo yang arogan dan sangat tidak sopannya langsung masuk ke kamar nasabah.
“Nek nageh utang gak onok aturane, aku dipisu-pisui, gak pisan pindo arek iki mlebu-mlebu nang kamar onok anakku perawan mas, atase duwek 20 ewu ae munggah-munggah sak sepatune, nek bank gedeh gak koyok ngono iku (Kalau nagih hutang tidak ada aturannya dan berkata kasar kepada saya. Tidak satu dua kali dia masuk ke kamar, di situ adaanak saya yang masih perawan mas, hanya karena uang Rp 20 ribu saja, mereka bisa masuk rumah dan sepatunya tidak dilepas, Bank besar sajatidak seperti itu),” kata Maria Ulfa kepada media, Rabu (10/10/2018).
Sementara itu Andi selaku penagih hutang mengatakan, alasannya masuk kamar, karena orang yang ditagih itu sembunyi di kamar, pura-pura tidur. “Padahal saya lihat dia lari saat melihat saya, ketika saya panggil dirumahnya dia pura-pura tidur,” ujar penagih hutang.
Hal senada juga disampaikan oleh warga setempat, yang enggan disebutkan namanya. Memang penagih hutang tersebut sangat meresahkan warga. Karena saat menagih sambil marah-marah di rumah nasabah dan sangat tidak sopan sekali.
Redaksi