BONDOWOSO, Jawara Post–Puskesdes Desa Taman Kecamatan Taman Krocok memiliki cara unik untuk mengedukasi dan menangani gizi buruk pada bayi dan balita. Tim Puskesdes mengadakan lomba gizi buruk, karuan saja hal ini menjadi aneh dan heboh.
Padahal, targetnya adalah menginventarisir adanya anak bergizi buruk. Dalam lomba itu, warga yang punya anak usia di bawah lima tahun bisa ikut serta dalam lomba balita kurang gizi.
Ibu Fani dan juga Ibu Yayuk selaku tim medis di Puskesmas Taman Krocok mengatakan, metode ini meruapakan bagian dari inovasi puskesmas. Bila kebanyakan unit layanan kesehatan membuat kompetisi bayi sehat, pihaknya justru melombakan bayi kurang gizi.
“Tapi bukan yang paling kurang gizi yang menang,” imbuhnya, tersenyum.
Setelah satu bulan, kata Ibu Fani, para orang tua membawa bayi atau balita mereka kembali ke puskesmas untuk diperiksa. Pemenangnya, bayi dan balita yang berat badannya naik signifikan.
“Berapa kilogram berat badannya naik sekarang, lalu dibandingkan sebelumnya. Yang paling banyak (naik), dia yang menang,” jelasnya, pada saat memberikan pemaparan soal program dan inovasi kesehatan di tingkat puskesmas.
Menurut H. Budairi, Kades Taman Krocok, para bayi dan balita ini awalnya diperiksa kondisi gizinya terlebih dulu dari indikator perkembangan tubuh mereka. Setelah itu, tim memberikan penanganan medis, dan membekali vitamin. Sedangkan orang tuanya mendapatkan edukasi.
Lomba ini guna menyingkap data jumlah anak kurang gizi, guna ditangualangi dan meminimalisir jumlah angka anak kurang gizi,” ucapnya.
Data yang diperoleh Jawara Post, didesa Taman Krocok wilayah Puskesdes setempat, tercatat ada 70 balita, yang hadir berjumlah 55 balita. Sedangkan untuk yang ibu hamil tercatat ada 5 orang.
Ahirnya, ke anehan yang dikira warga, ternyata sebuah inovasi guna melakukan giat berbeda dengan sistem terbalik demi antusiasme warga khususnya ibu yang punya balita. Karena jelas pemenang lomba adalah balita yang pesat perkembangan dan pertumbuhan gizinya (gizinya semakin baik).
Sup/hor/JP