JATIBANTENG, Jawara Post—-Sejumlah pohon yang berjejer ditepian hutan Wringin Anom Jatibanteng, mulai meresahkan warga sekitar. Pasalnya, pohon kesambi itu selain sudah berumur tua, kisi kisinya banyak yang rapuh. Tak heran, masuk musim hujan kali ini, pohon pohon tersebut mulai mengancam jiwa warga yang melintas.
Adi, seorang warga Desa Wringin Anom mengaku bersyukur lantaran selamat dari petaka pohon tumbang malam hari kemarin. Ia nyaris jadi korban pohon tua milik Perum Perhutani, KRPH Besuki, KPH Bondowoso ini. “Sekitar berjarak 5 meter pohon besar itu tumbang tepat didepan mobil yang saya kendarai,” tuturnya.

Posisi pohon tumbang difoto dari dalam mobil
Kata dia, itu peringatan urgen bagi masyarakat lainnya yang melintas dijalan satu satunya ini. Bayangkan saja, apabila pohon tersebut menimpa pengendara, apalagi pejabat yang hendak berkunjung ke dua desa ujung selatan Kecamatan Jatibanteng Situbondo ini. “Saya kira pak Asper jangan tunggu jatuh korban, tanggulangi pohon yang rentan roboh tersebut,” imbuhnya.
Menurut Kang Udin, sejatinya mandor perhutani bukan cuma diam dan menunggu jatuh korban. Begitu juga jajaran Muspika Jatibanteng, semestinya peka akan hal itu. Mengingat saat ini cuaca ekstrim, bahkan pohon kesambi yang disisi jalan antar desa tersebut posisinya banyak yang miring. “Jangan biarkan nyawa warga melayang sia sia,” kata warga Jatibanteng ini.
Informasinya, saat kejadian yang menimpa Adi warga Desa Wringin Anom tersebut, beruntung akses tidak sempat terhalang. Pasalnya, saat itu ada warga yang melintas dibelakang Adi dengan membawa mesin senso. Sehingga, saat itu pula, meski kondisi gelap (cuma cahaya lampu mobil), kayu yang melintang berhasil dipinggirkan dengan susah payah.

Jalan raya Beletok Bungatan Situbondo
Sementara, Kapolsek Jatibanteng, Iptu Sutanto, berjanji akan segera mengevaluasi info tersebut dengan koordinasi 3 pilar dan segera mengkomunikasikan dengan pihak perhutani KRPH Besuki. “Selain kami minta agar warga masyrakat berhati hati, kami juga akan komjnikasikan sama pihak perhutani,” jawabnya.
Namun, jika perum Perhutani tidak merespon kecemasan warga tersebut, maka ratusan warga dari dua desa akan ngeluruk kantor Asper di Besuki. Mereka tidak ingin akibat pohon kesambi milik perhutani itu, akses ekonkonomi terhambat, apalagi nyawa mereka terancam dan bisa melayang sia sia.
Udin/JP