Indonesia, Jawara Post – Setelah merosot dari harga tertingginya sejak 30 Oktober 2019, komoditas minyak sawit mentah (CPO) kembali diangkat naik. Ada nada kekhawatiran bahwa pasokan CPO akan melemah di tengah permintaan yang tinggi.
Pada 11.18 WIB harga CPO kontrak berjangka di Bursa Malaysia Derivatif naik 1,55% ke level 2.499 ringgit/ton dibanding penutupan perdagangan pekan kemarin.
Analis merevisi naik outlook harga CPO ke depannya sebagai akibat dari tingginya permintaan CPO untuk biodiesel. Tahun depan Malaysia akan mulai menerapkan program B20 sementara Indonesia akan mulai dengan program B30.
Dorab Mistry, analis industri senior mengatakan bahwa output minyak sawit Malaysia di tahun 2020 akan lebih rendah dibandingkan dengan tahun 2019 karena kekeringan dan pemangkasan penggunaan pupuk.
Kekeringan tidak hanya melanda Malaysia saja, namun juga menyebar ke berbagai kawasan Asia Tenggara tak terkecuali di Indonesia. Kekeringan yang terjadi dan kebakaran lahan akan jadi salah satu faktor yang juga mempengaruhi pasokan dan kualitas minyak sawit Indonesia.
Di tengah potensi kenaikan permintaan CPO, suplai justru berpotensi tertekan. Faktor ini telah membuat harga CPO kembali naik di perdagangan hari ini.
Red JP