Pemerintah dan masyarakat sama-sama mengantisipasi perebakan luas varian omicron yang diketahui sangat cepat menular, tak terkecuali di Jawa Timur.
Ditambahkannya, pasien sudah dievakuasi dan diisolasi di rumah sakit. Keduanya dilaporkan tidak memiliki gejala atau asimtomatik.
Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, menyatakan telah melakukan sejumlah langkah untuk mengantisipasi perebakan varian baru ini, termasuk menyiagakan sarana kesehatan untuk siap menerima pasien varian baru COVID-19 ini.
Khofifah meminta masyarakat tetap bersikap tenang dalam menghadapi perebakan varian baru virus corona, namun meningkatkan kewaspadaan dengan memastikan protokol kesehatan dijalankan dengan ketat.
“Kita semua harus tetap waspada, kita semua harus tetap hati-hati, bahwa ini sesuatu yang tidak boleh menjadikan kita panik, tapi juga jangan kita lengah.”
Pengajar di Fakultas Kedokteran Universitas Surabaya (Ubaya), Dokter Risma Ikawaty, mengatakan perebakan varian omicron ini diketahui cukup cepat dibandingkan varian telah ada. Namun gejala yang ditimbulkan dari kasus ini masih lebih ringan dibandingkan varian delta atau varian sebelumnya yang pertama kali merebak di Wuhan, China.
“Yang diperlihatkan gejalanya masih cukup ringan, masih lebih ringan dibandingkan yang delta, sebelumnya. Cuma memang dari beberapa laporan itu katanya memang omicron ini penyebarannya jauh lebih cepat dibandingkan yang delta, dibandingkan yang sebelumnya,” katanya.
TimRed