PT JAWARA POS GRUP

SELAMAT & SUKSES RI 1

Peras Polisi Penyidik, 2 Oknum LSM Dipenjara

JAKARTA, JP.com – HW, penyidik Polsek Menteng, diperas oleh ketua LSM Tameng Perjuangan Rakyat Antikorupsi (Tamperak), Kepas Panagean Pangaribuan.

HW pun terpaksa mentransfer uang Rp 50 juta ke LSM tersebut menggunakan uang modal usaha milik istrinya.

“Dari mana uang Rp 50 juta itu? Hasil pemeriksaan Propam ternyata yang bersangkutan meminjam modal usaha istrinya yang bekerja di bidang wedding organizer,” kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Hengki Hariyadi, Jumat (26/11/2021).

Hengki menegaskan, HW sebenarnya tidak melakukan pelanggaran sebagaimana yang dituduhkan Kepas.

Kepas menuding HW telah melanggar SOP saat menangkap 5 (lima) orang terkait kasus begal karyawati Basarnas.

Kepas mempertanyakan mengapa empat dari lima orang yang ditangkap itu dikirim ke panti rehabilitasi narkoba dan menduga ada proses suap menyuap.

Namun Hengki menegaskan, pengiriman empat orang ke panti rehabilitasi itu bukan karena adanya penyuapan.

Prosedur itu dilakukan karena polisi tak menemukan alat bukti terkait keterlibatan mereka dengan kasus begal, namun hasil tes urine menunjukkan mereka positif mengonsumsi narkoba.

“Hasil pemeriksaan Propam tidak ada suap menyuap. Kenapa korban bisa takut? Korban menyatakan di era post truth ini fakta bisa dikalahkan opini publik. Walaupun faktanya tidak seperti itu, tapi kalau diviralkan nanti sudah dihakimi di medsos,” ucap Hengki.

Namun setelah ditransfer Rp 50 juta, Kepas masih terus berupaya memeras HW untuk mentransfer sejumlah uang tambahan. Tak tahan dengan perlakuan Kepas, HW pun mengadukan masalah ini ke atasannya.

Polres Metro Jakarta Pusat pun telah menangkap Kepas pada Senin (22/11/2021) lalu.

Selain Kepas, polisi juga turut mengamankan satu anggota LSM Tamperak bernama Robinson Manik yang berperan mendokumentasikan video saat pemerasan itu terjadi.

Kepas dan Robinson saat ini sudah ditetapkan sebagai tersangka. Keduanya dijerat Pasal 368 dan 369 KUHP dan atau Pasal 27 ayat 4 UU ITE dengan ancaman 6 tahun penjara.

Redaksi



Menyingkap Tabir Menguak Fakta