JAKARTA, Jawara Post—Pemprov DKI dinilai tak perlu terburu-buru menata Ciliwung, seperti Sungai Cheonggyecheon di Korea Selatan. Air Ciliwung cukup dijernihkan dan terbebas dari sampah.
“Yang sederhana saja, air kalinya bersih bebas sampah dan limbah. Bahkan airnya bisa digunakan sebagai air baku minum warga, itu sudah prestasi yang luar biasa,” kata Pengamat Tata Kota dari Universitas Trisakti, Nirwono Joga melalui pesan singkat kepada Media, Jumat, 14 September 2018.
Nirwono juga memberikan sejumlah catatan untuk pemerintah dalam membenahi Ciliwung dan beberapa sungai yang melintas di Ibu Kota.
“Pertama, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan pemerintah kota atau kabupaten se-bodetabek perlu menyusun peta jalan serta induk restorasi sungai. Ada 13 kali atau sungai besar yang melintasi Jakarta, tidak hanya Ciliwung,” ucap Nirwono.
Kedua, penataan ulang tata ruang dan penertiban sepanjang sungai dari hulu ke hilir. Sepanjang aliran sungai bebas dari bangunan industri dan permukiman yang dilakukan serentak pemerintah provinsi, kota atau kabupaten.
Terakhir, bantaran kali atau sungai dikembalikan menjadi ruang terbuka hijau (RTH). Jalur hijau bantaran kali dilengkapi dengan jalan inspeksi yang berfungsi untuk sejumlah kegiatan, seperti halnya sungai-sungai di belahan dunia.
“Sekaligus untuk jalur sepeda, jogging track dan dilengkapi taman kota untuk wisata warga. Tidak hanya seperti di Seoul, Jakarta bisa mencontoh penataan sungai Yarra di Melbourne, sungai Thames di London, juga Sungai Rhine di Paris,” ucap Nirwono.