BESUKI, Jawara Post—Mencuatnya kabar dan berita penolakan terhadap Gus Nur atau Sugi Nurraharjo, semakin hangat diperbincangkan publik.
Apalagi, tadi siang secara remi pemilik lahan mwmbatalkan prosesi jual beli yang telah diteken dalam akad jual beli dan telah dibayar lunas oleh sang pembelinya yaitu Gus Nur.
Nirun alias Pak Sujaki, warga Desa Blimbing, Kevamatan Besuki, Situbondo Jawa Timur, secara tegas membatalkan akad jual beli lahan yang dijualnya kepada Gus Nur, tadi siang 28/07/2020.
Baca Juga 》Gus Nur Akan Bangun Pesantren Gratis Bagi Kaum Duafa
Ungkapan itu sampaikan menantu Nirun saat mendampingi Nirun alias Pak Sujaki ketika dikonformasi Jawara Post.
“Saya bersama keluarga memabatalkan jual beli itu. Saya gak enak sama warga, serta khawatir sesuatu terjadi dibelakang hari. Saya juga takut akan tulah para kyai dikota santri Situbondo. Takut kena tulah. Awalnya saya kira tak ada apa apa, tapi belakangan kok tak enak, ya mending kami batalkan,” ucapnya, diruang tamu dimini keluarga Nirun lainnya.
Simak Pula 》Gus Nur Optimis Pembangunan Ponpes Tahfidz Alqur’an di Blimbing, Sukses
Mendengar hal ini, Gus Nur mengaku sangat dirugikan. Dia juga tak habis fikir dengan apa yang terjadi belakangan ini.
Bahkan, ketika awak media www.jawarapost.com media cetak & online ini melakukan video call (VC), berulang kali Gus Nur menanykan apa alasan keluarga Nirun membatalkan akad jual beli yang telah dibayar lunas tersebut.
KLIK JUGA 》Pendirian Pesantren Milik Gus Nur Terancam Gagal Total
Pihaknya juga menyampaikan bahwa kenyataan ini sangat janggal dan patut dipertanyakan. Padalnya, semula keluarga Nirun sangat bahagia sekali lahannya dibeli Gus Nur, serta akan dibangun pesantren tahfidz al qur’an oleh Gus Nur.
“Semula mereka bahagia dan ikut mengantar kami kelokasi, kok begini jadinya,” ucapnya penasaran.
Sementara, saat ditemu Ketua Patriot Garuda Nusantara (PGN) Situbondo, Habib Syaugi, ia menegaskan bahwa sedari awal telah mwnyarankan pada perantara pembelian tanah atau lahan (H. Dodik) untuk colingdown dulu.
Miss komunikasi diredakan dulu, jangan sampai mucul reaksi ataupun aksi masyarakat Besuki pada umumnya, agar situasi kondisif.
“Saya sudah sampaikan ke H. Dodik untuk tidak melanjutkan akad jual beli lahan tersebut. Mengingat, situasi tentang sikap nahdiyin tokoh agama dan pwmuka agama dibarisan NU (Nahdhotul ulama’) agak memanas. Saya berulang kali sampaikan itu ke H. Dodik,” kata Habib Syaugi, saat diklarifikasi Jawara Post.
Disisi lain, Ketua LPM Desa Blimbing brsama Kepala Desa Blimbing belum bisa dimintai tanggapan ataupun keterangan resmi seputar pembelian lahan yang telah diratakan oleh Gus Nur menggunakan alat berat.
Redaksi JP