BESUKI, JP. Com — Setelah banyak keluhan, perbaikan jembatan Kali Basiyan atau Dek Majid sudah ditutup material seadanya. Sehingga plateser agak rata dengan aspal lainnya.
Namun, kondisi ini belum sepenuhnya membuat warga pengguna jalan, puas. Betapa tidak, Jembatan penghubung antar kecamatan ini, dikhawatirkan ambruk.
“Selain usi jembatan yang sisa zaman Belanda ini belum pernah dipugar atau direvitalisasi, beban yang melintas juga berpotensi jembatan rawan ambrol, ” kata Hafid, warga Bloro.
Menurut dia, truk tambang dengan tonase yang nyaris over with, akan mempercepat kerusakan jembatan. “Jika jembatan ini ambruk, maka warga 1 kecamatan terisolir, ” jelasnya.
Untuk itu, diharap kepada pemangku kewenangan khususnya DPU PR Bina Marga Situbondo agar lebih intens controling jembatan.
Sehingga, kejadian fatal dan berpotensi mengancam jiwa pengguna jalan yang melintas diatas jembatan, dapat terdeteksi secara dini.
“Semoga saja, jembatan satu satunya ini masih mampu menahan beban yang lalu lalang diatasnya. Kasihan, warga masyarakat harus memutar 5 KM jika Dek Majid ambruk,” kata M Yasin, warga Kecamatan Jatibanteng.
Gus/redaksi