SITUBONDO, Jawara Post – Belakangan ini ada sebuah peristiwa yang bikin heboh kota santri. Paska pilkada kemarin, ada 3 dokter spesialis dikabarkan mengundurkan diri di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Abdoer Rahem Situbondo.
Ketiga dokter mengundurkan diri dari tugasnya, diduga karena pihak rumah sakit milik Pemkab Situbondo itu belum memberikan haknya atau honornya.
Direktur RSUD dr Abdoer Rahem Situbondo, dr Roekmy Prabarini Ario membenarkan pengunduran diri tiga dokter spesilis di RSUD dr Abdoer Rahem Situbondo tersebut.
Menurutnya, mundurnya dokter spesialis itu tidak ada hubungannya dengan masalah honor yang belum dibayar itu, karena pembayarannya mengunakan BLUD.
“Kalau ada yang mundur iya, ” ujarnya, dikutip dari Tribun. Com.
Roemy menjelaskan, para dokter spesialis itu mundur, mereka memiliki alasan masing masing.”Yang mundur ada tiga orang dokter,” katanya.
Ketiga dokter spesialis yang mundur itu, kata dr Roekmy, di antaranya dokter spesialis obgin (obstetri dan ginekologi), anestesi dan mata.
Meski ketiga dokter spesialis mengundurkan diri, sambungnya, di RSU masih banyak dokter spesialis. “Misalnya dokter obgin kan kita ada empat orang, jadi kalau mundur satu masih ada tiga orang dokter,” jelasnya.
Selain itu, Roekmy mengungkapkan, meski satu dokter anestesi mundur, namun masih ada dokter anestesi lain yang dimiliki RSUD dr Abdoer Rahem Situbondo.”Dokter mata masih ada satu, dan itu masih bisa mengatasi,” tukasnya.
Saat ditanya alasannya, dr Roekmy mengatakan, mereka memiliki alasan sendiri sendiri dan tak ada kaitannya dengan rumah sakit.
Di antarnya, ada dokter yang beralasan karena anaknya sekolah di Surabaya dan ingin punya waktu untuk anaknya. “Jadi dokter obgin itu hanya membatasi praktek di dua tempat,” ujarnya.
Sementara itu, untuk dokter anestesi dibutuhkan RS Elishabet menjadi dokter tetap, sehingga dokter itu mau tidak.mau harus memilih.
“Kalau dokter mata itu diminta bapaknya membantu ayahnya di RS Elishabet juga. Jadi tidak ada kaitannya dengan gaji dan jasa,” pungkasnya.
Redaksi