JAYAPURA, Jawara Post – Sebagian besar keluarga dari korban yang meninggal dunia akibat banjir bandang Sentani, Kabupaten Jayapura tak sepakat dengan rencana penguburan massal bagi jazad korban banjir Sentani yang sudah ditemukan.
Menurut Kepala RS Bhayangkara, AKBP dr. Heri Budiono, jenazah juga memiliki banyak kepentingpan seperti santunan, asuransi dan hak waris. Sehingga tak bisa serta merta dikuburkan secara massal.
“Selain itu sebagian besar keluarga korban tidak sepakat dengan kuburan massal. Jadi kami masih tunda dan akan dilaporkan lagi ke pemerintah daerah,” kata dr. Heri, Rabu, 20 Maret 2019.
Dr. Heri menyampaikan, tim DVI tetap akan mengupayakan mencari data dan informasi 39 jenazah yang berada di RS Bhayangkara dengan sampel DNA, meski waktu yang dibutuhkan memang cukup lama.
“Untuk jenazah yang ada disini sudah kami bersihkan dan disimpan di freezer. Jadi aman, sehingga tidak akan mengganggu lingkungan sekitar,” ujarnya.
Sementara jumlah korban banjir bandang yang dirilis Polda Papua Rabu hari ini, 20 Maret 2019 sebanyak 99 jiwa. Kemudian, jenazah yang sudah masuk di RS Bhayangkara sebanyak 82 kantong jenazah dan 43 jenazah sudah teridentifikasi.
Liza Indriyani/ymb