MOJOKERTO, JP. Com – Pembunuhan berencana yang dilakukan dua pelaku kepada AE, awalnya pelaku MA mengajak pelaku AA untuk membegal karena butuh uang untuk servise handphonenya yang rusak.
Kapolresta Mojokerto, AKBP Wiwit Adisatria saat memimpin Konferensi Pers di Aula Prabu Hayam Wuruk menerangkan, tragedi pembunuhan dan persetubuhan ini terjadi pada 15 Mei 2023 lalu, pukul 19.00 WIB .
Mulanya korban AE sejak 15 Mei 2023 meninggalkan rumah yang dilanjutkan pelaporan dari pihak keluarga ke Polsek Kemlagi dan ditindaklanjuti tim Resmob untuk dilakukan penyelidikan.
“Korban AE masih berusia 15 tahun. Pelaku pembunuhnya AA adalah teman sekelas korban dimana dua tahun yang lalu pernah berpacaran namun hanya satu bulan,” jelas AKBP Wiwit, Rabu (14/6/2023).
Awal terungkapnya kasus ini adalah tim penyidik menemukan keberadaan handphone milik korban yang telah dijual di counter AC. Nah dari keberadaan handphone tersebut dilakukan penyelidikan.
“Anggota datang kerumah pelaku dan melakukan interograsi terkait HP milik korban AE, selanjutnya pelaku mengaku telah membunuh korban dan dibuang di sungai Desa Mojoranu RT004 RW004 Desa Mojoranu Kecamatan Sooko Kabupaten Mojokerto,” terang AKBP Wiwit.
Sebagaimana keterangan pelaku dan benar ditemukan keberadaan jasad AE terbungkus karung putih di parit bawah perlintasan kereta api di Dusun Karangnongko, Desa Mojoranu, Kecamatan Sooko, Mojokerto, Selasa (13/6/2023) dini hari.
Modus pembunuhan AE, tersangka AA mengaku dendam karena saat tidur di kelas dibangunkan oleh AE.
Pelaku AA ini selalu membantu keluarganya untuk memotong ayam dan membubut ayam pada dinihari.
Selanjutnya, MA membutuhkan uang untuk memperbaiki hpnya yang rusak karena orang tuanya tidak bisa membantu, hingga akhirnya AA bilang bahwa dia ada target perempuan yang bernama AE.
“Modus AA mengajak jalan keluar AE tetapi saat tiba di TKP, pelaku diam-diam jalan kaki menghampiri dari belakang dan mencekik leher korban, sehingga membuat korban terjatuh dan meninggal dunia, kemudian dibawa rumah pelaku,” jelas AKBP Wiwit.
Selanjutnya AA menghubungi MA bahwa target sudah di rumah kemudian MA datang kerumah setelah itu MA menyetubuhi tubuh korban yang sudah meninggal sebanyak 2 kali.
Dalam hasil penyidikan tadi malam, didapatkan fakta baru, bahwa kedua pelaku ini juga telah melakukan 12 tindak pidana sebelumnya di daerah Jombang dan Mojokerto.
“Pelaku pernah mencuri HP di enam TKP dan mencuri Motor di enam TKP wilayah Mojokerto dan Jombang,” ungkap AKBP Wiwit.
Masih kata Kapolres, cara yang dilakukan kedua pelaku saat mengambil HP adalah mencari sasaran yang HPnya korban ditaruh dalam dashboard sepeda motor atau yang korbannya memegang HP saat berkendara.
“Cara yang dilakukan kedua pelaku saat mencuri sepeda motor adalah dengan mencari sepeda motor tipe lama dengan maksud saat menghidupkan hanya memutus dan menyambungkan kabel listrik sepeda motor,” terang AKBP Wiwit.
Pelaku dikenakan pasal 340 KUHP, pasal 338 KUHP, pasal 365 KUHP, pasal 55 KUHP, Pasal 56 KUHP dan pasal 80 ayat (3) Jo Pasal 76C UU RI Nomor 35 tahun 2014 perubahan atas UU RI Nomor 23 tahun 2002 tentang perlindungan anak.
“Ancamannya pidana penjara paling lama 20 tahun dan denda paling banyak Rp 200 juta,” tegas Kapolresta Mojokerto AKBP Wiwit Adisatria.
(tyaz/redaksi)