BATAM, Jawara Post—Penertiban Pasar Induk Jodoh Batam mendapatkan penolakan dari pedagang. Suasana ricuh dan kacau. Pedagang berusaha menghalau petugas yang melakukan penertiban. Mereka memblokade akses di Pasar Induk Jodoh.
Bahkan ada ibu-ibu yang nekat buka celana untuk mengusir petugas. Petugas gabungan kembali menertibkan Pasar Induk Jodoh, Batu Ampar, Selasa (10/03/2020),
Terlihat personel gabungan dari Kepolisian, Dinas Perhubungan, dan Satpol Pamong Praja bersiap mengamankan lokasi. Selain itu juga ada personel Ditpam BP Batam.
Jalan Duyung di depan Pasar Induk pun terlihat ditutup. Akses jalan di kedua sisi ditutup. Terlihat ada dua ekskavator sedang memindahkan reruntuhan bekas pasar Induk Jodoh.
Tepat di depan ekskavator yang mengeruk reruntuhan masih ada beberapa pedagang buah yang bertahan.
Sekitar lima kios pedagang buah seperti tak mengindahkan penggusuran yang terjadi. Pekerja pun tampak mendirikan tembok pembatas, di depan pasar induk jodoh.
Kasi Trantib (Ketentraman dan Ketertiban) Satpol PP Kota Batam Imam Tohari mengatakan bahwa sebanyak 860 personil terpadu disiagakan untuk membangun tembok pembatas eks Pasar Induk Jodoh, Selasa (10/03/2020).
Personil itu terdiri dari 450 orang dari Satpol PP, 30 orang dari Marinir, 30 orang dari TNI, 205 personel Kepolisian 100 Ditpam BP Batam, 15 dari Pangkalan Angkatan Laut, 15 dari Raider
“Personil yang ada dari instansi terkait di Pemko Batam, seperti Cipta Karya, Pemadam Kebalaran, dan tim kesehatan,” sebut Imam.
Imam mengatakan bahwa pembangunan tembok di lokasi eks Pasar Induk Jodoh ini merupakan langkah untuk mengamankan aset pemerintah.
A Maliq