PT JAWARA POS GRUP

SELAMAT & SUKSES RI 1

RADAR SULAWESI : Gunung Karangetan Status ggùSiaga

SULAWESI UTARAJawara Post –Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral melalui Twitternya @kabargeologi, menyampaikan informasi terbaru aktivitas

“Beda sekali pak dengan tempat dulu. Bahkan kemarin pak yang laku hanya dapat omzet 5 ribu rupiah,” kata Hasma kepada Tribun saat ditemui di lapaknya.

Menurut jika di tempat lama, mereka biasa mendapat omzet sampai Rp 100 ribu setiap hari. Namun, semenjak pindah sudah tidak menentu karena sepinya pembeli.

“Kami kira bakal banyak pembeli karena di belakang ada kantor Pengadilan dan banyak orang olahraga di sini. Tetapi sayangnya mereka jarang kesini membeli,” paparnya.

Sulawesi Utara.

Informasi diunggah akun Twitter @kabargeologi pada Selasa (5/2/2019) sore.

Selain berisi seputar erupsi, informasi terbaru yang diunggah perihal ancaman bahaya hingga imbauan kepada masyarakat lantaran Gunung Karangetang berstatus Siaga atau Level III.

Erupsi terakhir Gunung Karangetang terjadi pada tahun 2016 di mana pusat erupsinya saat itu di Kawah Utama (Kawah Selatan) dan ancaman bahaya utamanya berupa guguran lava maupun awan panas guguran ke arah Timur-Tenggara dan Baratdaya.

Dua tahun tidak erupsi, kini G. Karangetang kembali menunjukkan peningkatan aktivitas vulkanik sejak akhir bulan November 2018 dimana aktivitasnya berpusat di Kawah Dua (Kawah Utara), dengan deskripsi sebagai berikut.

1. Kegempaan G. Karangetang meningkat

Gunung Karangetang mengalami peningkatan signifikan aktivitas kegempaan dengan konten frekuensi tinggi (vulkanik dalam maupun dangkal) secara cepat sejak 22-23 November 2018 lalu.

Peningkatan kegempaan ini diikuti oleh penurunan drastis aktivitas kegempaan frekuensi tinggi pada 24 November 2018.

Penurunan tajam kegempaan frekuensi tinggi diikuti oleh terekamnya citra panas (Hot Spot) oleh satelit Modis pada 25 November 2018 pukul 01:10 WITA, sehingga dapat disimpulkan bahwa penurunan tajam kegempaan frekuensi tinggi mengindikasikan bahwa magma telah sampai ke permukaan kawah.

PR Widyastuti



Menyingkap Tabir Menguak Fakta