JAWA TIMUR, JP. Com — Menindak lanjuti adanya temuan dilapangan dan munculnya dugaan kongkalikong dalam pekerjaan proyek fisik pasar umum Besuki, Fajar Gondrong mengaku akan semakin getol membongkar indikasi markup anggaran dalam proyek tersebut, Senin 10/11/2022.
Menurutnya, dari sejumlah fakta yang ada dilapangan, bukan lagi asumsi melainkan murni hasil investigasi dan langsung dikonfirmasikan. ” Sebagai ketua DPC LSM Penjara Indonesia Situbondo, saya akan buktikan ucapan saya, ” tegasnya.
Didampingi Halili selaku Dewan Pembina LSM Penjara Indonesia DPD Jawa Timur, Fajar sedikit mengungkap temuannya dilapangan. “Jangan dikira semua orang itu tidak melek regulasi tender proyek, juga soal RAB dan mekanisme pekerjaan nya. Kita buktikan nanti, ” kata pria berambut Gondrong ini.
Lebih jelas ia menyampaikan bahwa apa yang ditemukan hari ini, sungguh diluar dugaan nya. Keberadaan papan informasi yang sebelumnya tidak ada, hari ini telah terpasang (paska dipertanyakan). “Kami bukan sekedar konfirmasi saat investigasi, kami juga dokumentasi (pulbaket), serta kami juga kantongi alat bukti, ” jelasnya.
Kata dia, apa yang dilakukan nya bukan diluar kewenangan nya sebagai LSM. Ingat, realisasi proyek yang bersumber dari dana pemerintah adalah bersumber dari uang masyarakat dalam membayar pajak. “Kami punya hak dan kewajiban, soal tehnis dilapangan, yang jelas beda beda, ” pungkasnya.
Sekedar diketahui, lembaga Swadaya masyarakat atau disebut LSM, mempunyai peran yang sangat besar dalam proses pembangunan sebagai partner pemerintah dalam merealisasikan program pembangunan. LSM adalah lembaga yang punya fungsi penting dalam pemerintahan, karena LSM adalah mitra pemerintah.
Menilik hal diatas, Korlap LSM Jawara, Syaiful Basri mengatakan bahwa dalam pekerjaan proyek Pasar umum Besuki bukan salah kaprah lagi, melainkan ada oknum LSM atau Oknum Ormas yang Los control dan keluar dari ril sejatinya.
“Sejatinya, oknum LSM atau Ormas yang terlibat dalam pekerjaan proyek 3 milyaran itu, menjadi contoh yang baik dan benar bagi masyarakat, bukan menebar sifat ” Feodalisme” Juga provokatif, bahkan berbuat jauh dari marwah LSM atau Ormas yang sesungguhnya, ” urai Syaiful Basri.
Redaksi