MALANG, Jawara Post – Lima rumah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Lowokdoro, Kecamatan Sukun, tepatnya di perbatasan Kota-Kabupaten Malang, siang kemarin ludes terbakar. Api melalap rumah-rumah semi permanen yang biasa digunakan untuk menampung barang-barang bekas yang dikumpulkan pengepul. Diduga, api berasal dari korsleting listrik.
Dari informasi yang dihimpun, api kali pertama muncul dari rumah semi permanen yang dikelola Abdul Latif, 54, warga Jalan Muharto VC Malang . Sekitar pukul 13.15, rumah yang biasa digunakan untuk menampung botol plastik maupun benda-benda daur ulang lainnya, tiba-tiba mengeluarkan asap.
Api lalu muncul dan terpercik dari stop kontak yang diduga mengalami korsleting. Apesnya, api ini mengenai barang-barang daur ulang yang mudah terbakar. Akibatnya, api langsung membesar. Asap akibat kebakaran plastik pun menghasilkan bau menyengat hidung. Warga yang melihat kemunculan api, mencari alat seadanya untuk menampung air dan menyiramkannya ke titik api.
Namun, karena barang daur ulang sudah tersulut api, sedikit air tidak bisa meredam amarah si jago merah. Warga langsung menelepon UPT Damkar Kota Malang. Sekitar pukul 13.30 WIB, 7 armada Damkar meluncur dari Jalan Bingkil dipimpin langsung oleh kepala UPT Damkar Kota Malang, Jose Bello.
Saat Damkar dalam perjalanan, api menjalar ke rumah semi permanen lainnya. Yakni, rumah milik Budi, Nardi, Doyok dan Suliati. Lima rumah yang membara ini, menyambut kedatangan tim Damkar. Setibanya di lokasi, tujuh armada langsung mengulur selang dan menyemprotkan air tekanan tinggi ke arah titik api.
Selama proses pemadaman, warga diminta untuk menjauh dari lokasi karena asap yang terlalu pekat. “Mas, mas, jangan di sini mas, asapnya terlalu tebal,” raung Bello saat mengawasi proses pemadaman. Kepada Malang Post, Bello menerangkan bahwa proses pemadaman dan pendinginan berlangsung selama 20 menit.
“Setelah 20 menit, api benar-benar padam dan titik api sudah didinginkan. Diduga, kebakaran terjadi karena ada korsleting listrik. Karena mengenai bahan daur ulang, api cepat membesar dan mengenai lima rumah. Kerugian korban, diklaim total sekitar Rp 400 juta,” tutup Bello, dikonfirmasi.