MLANDINGAN, JP. Com — Prosesi penyegaran dan bentuk evaluasi Badan Perwakilan Desa (BPD) di lakukan oleh jajaran BPD Silomukti, Jum’at kemarin. Dari 9 orang yang dipercaya masyarakat, 7 hadir dalam rapat internal tersebut.
Data yang diterima jawarapost. com, ketika rapat internal digelar secara terbuka dan transparan, dari 9 orang BPD yang hadir 7 orang membuahkan hasil wakil ketua BPD, naik ke kursi Ketua.
“Dari 7 orang diberi hak masing masing memilih termasuk memilih dirinya. Tidak ada paksaan, suara terbanyak diperoleh wakil ketua dengan poin 3 suara, yang lain dapat satu poin, ” kata salah satu anggota BPD.
Sementara, susunan semula BPD Silomukti, adalah Herpandi sebagai ketua, Agoes Uloenggono, wakil ketua, Nurwati sebagai sekretaris, dan 6 lainnya adalah anggota.
Setelah dilakukan rapat internal dengan agenda evaluasi kinerja pemdes dan controling realisasi anggaran, saat itu juga digelar evaluasi kinerja ketua BPD selama ini.
“Hasil rapat internal, saya yang semula jadi wakil naik menjadi ketua BPD. Kronologis dan berita acara telah kami sampaikan ke kantor DPMD Situbondo, berikut daftar hadirnya, ” kata Agoes Uloenggono.
Namun sayangnya, paska voting dari hasil evaluasi kinerja ketua BPD itu yang mengatakan pada pemilihan Ketua, suara terbanyak diperoleh wakil ketua. Tapi, hal itu diragukan oleh Kades Silomukti.
Muncul kabar bahwa rapat internal itu cacat hukum dan sarat adanya paksaan. Bahkan, ketua BPD Silomukti semula, tidak Terima dan menilai hasil rapat dianulir dengan sejumlah alasan dan argumentasi.
“Monggo saja, itu hak azazi Herpandi mau menolak hasil rapat anggota. Intinya, juklak juknisnya telah kami penuhi (50 pplus 1), serta seluruh yang hadir punya kesempatan yang sama. Semua telah kami komunikasikan dengan DPMD, camat sudah di beritahu, ” Jelas Uloenggono.
Sejatinya, riak riak kecil dalam internal roda pemerintahan Desa Silomukti, dikomunikasikan dengan baik. Sehingga, segala sesuatunya dianggap cukup dan daerah jadi kondusif.
Redaksi
