SITUBONDO, JP. Com — Setelah diindikasikan ada dugaan permainan server pengadaan lelang pembangunan jalan Dusun Sidomulyo, Desa Sumberwaru, HK, salah seorang rekanan asal Kabupaten Jember ini resmi melaporkan Pokja LPSE Situbondo ke kejaksaan Tinggi Jawa Timur, Selasa 26 Juli 2022.
Dalam laporannya, HK menyebutkan bahwa dalam proses upload dokumen penawaran lelang paket jalan di Desa Sumberwaru pihak LPSE diduga memenangkan salah satu perusahaan dari Situbondo dengan nilai penawaran sekitar 98% dari harga HPS Rp. 19,729 M .
Kronologinya menurut HK, pada batas waktu akhir upload dokumen penawaran, LPSE diduga sengaja mematikan server sehingga sejumlah rekanan tidak bisa meng-upload dokumen penawaran.
”Ada. Sekitar 56 rekanan yang daftar tapi hanya 3 rekanan yang bisa mendaftar,” ungkapnya.
Itupun diindikasikan dari 3 penawar semuanya dikoordinir 1 rekanan, sehingga otomatis pemenangnya sudah terkondisikan dan dipastikan hanya 1 pemenang saja yang bisa mengerjakan.
Menurut informasi yang berhasil dihimpun media, pemenang paket lelang kali ini termasuk orang “kuat” di Situbondo ini.
Lebih lanjut HK menuturkan, dirinya sudah meminta koordinasi kepada pihak operator LPSE terkait matinya server LPSE tersebut dan mendapat informasi bahwa server memang mengalami gangguan dari LPSE pusat. Namun pernyataan operator LPSE Situbondo tidak sesuai dengan informasi yang disampaikan LPSE Pusat . Saat HK meminta informasi kepada LPSE pusat ternyata tidak ada gangguan.
Dan Menurut operator LPSE pusat, server LPSE Situbondo memang terpantau offline,”terangnya.
Dengan adanya laporan ini, akankan muncul kasus baru yang mana proses lelang di Situbondo Sudah Bukan Rahasia lagi kalau penerapan nya di Pemkab Situbondo Sarat akan masalah?
Sekedar diketahui Sebelumnya, sejumlah pejabat Situbondo ditahan dalam kasus dugaan KKN dalam proses UKL UPL di dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Situbondo. Yang mana Hal ini mulai Membuka Tabir Kebobrokan Sistem yang ada Di Kabupaten Situbondo ini.
TimRed