PROBOLINGGO, JP -Ratusan Siswa-siswi SD Islam Siti Chodijah memadati halaman Stadion Gelora Merdeka Kraksaan pada Jumat (6/2) pagi. Mereka tampil dengan balutan busana adat dari berbagai daerah dalam rangkaian acara Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5).
Gelaran ini menjadi ajang bagi para siswa untuk merayakan kebinekaan, menguatkan nilai toleransi, dan menumbuhkan cinta terhadap keberagaman budaya Indonesia. Suasana penuh semangat tampak sejak pagi. Para guru dan siswa-siswi berdandan dengan pakaian adat khas Nusantara.
Dengan pakaian adat yang beragam, siswa-siswi SD Islam Siti Chodijah menunjukkan kekayaan budaya Indonesia. Ada yang mengenakan kebaya Bali, baju adat Madura, hingga busana khas daerah lain. Sorak-sorai dan tepuk tangan meriah terdengar setiap kali peserta fashion show melenggang di tengah lapangan.
Kepala SD Islam Siti Chodijah, Ustadz Zainuddin, menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari pembukaan P5 dengan tema “Kebinekaan Tunggal Ika.”
“Ini adalah acara pembuka. Nanti akan ada beberapa tahapan lanjutan yang akan kita lakukan di sekolah. Hari ini, anak-anak dikenalkan pada kekayaan budaya Indonesia melalui busana adat,” ujar Ustadz Zainuddin.
Menurutnya, keberagaman suku, adat, bahasa, dan budaya harus dikenalkan sejak dini agar anak-anak memahami bahwa Indonesia kaya akan perbedaan.
“Melalui kegiatan ini, mereka belajar bahwa setiap daerah punya keunikan masing-masing. Ini baju adat Bali, ini baju adat Madura, dan lain-lain,” tambahnya.
Siswa kelas lima, Alma Syifa Ghofur, yang merupakan penghafal Al-Qur’an juz tujuh, mengaku sangat senang mengikuti acara ini.
“Kegiatannya seru. Ada fashion show dan kebinekaan Tunggal Ika. Aku pakai baju adat Bali,” ujarnya dengan senyum ceria.
Ustadz Zainuddin berharap acara seperti ini bisa menanamkan nilai toleransi sejak dini.
“Anak-anak harus memahami bahwa, walaupun kita berbeda-beda, tetap satu dalam cinta Indonesia. Toleransi antarsuku, budaya, dan agama itu penting. Kita berbeda, tetapi tetap satu tujuan,” tegasnya.
Ia juga berpesan agar siswa semakin mengenal dan memahami keberagaman bangsa.
“Indonesia ini kaya, dari adat, suku, bahasa, dan budaya. Dengan kegiatan seperti ini, mereka tidak hanya melihat, tetapi juga merasakan langsung keberagaman itu,” pungkasnya. (Taufik)