JAWA TIMUR, Jawara Post – Banjir bandang Sungai Kalijompo yang menerjang Desa Klungkung, Kecamatan Sukorambi, Kabupaten Jember, Jawa Timur disebabkan material bekas kebakaran hutan. Hal serupa sebelumnya terjadi pada Bukit Suket, Gunung Raung, yang menurunkan banjir bandang ke dua desa di Kecamatan Ijen, Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur.
Kedua gunung mengalami kebakaran hutan pada musim kemarau tahun 2019 yang masanya lebih panjang dari tahun sebelumnya. Sisa kebakaran yang tak tertangani luruh di musim hujan menyebabkan banjir bandang.
“Mungkin sisa-sisa kebakaran itu. Baru musim hujan itu (Januari) seminggu keruh, seminggu nggak bening air tetap keruh,” kata Ketua RT 01, Dusun Gendir, Desa Klungkung, Yin Farid, Minggu (2/2/2020).
Dia mengatakan di RT-nya hidup 22 KK dan RT 01 sebanyak 44 KK yang merupakan keluarga pekerja Perkebunan Kalijompo. Bertugas menyadap karet dan kopi, mereka juga tinggal di rumah-rumah fasilitas perusahaan perkebunan di tepi Sungai Kalijompo.
Sementara Gunung Argopuro yang berada di atas mereka diperkirakan menerima hujan ekstrim di atas 500 milimeter sebelum banjir bandang, Sabtu (1/2/2020). Beruntung tidak adakorban luka, jiwa maupun kerusakan rumah yang diderita warga.
“Tidak ada korban luka, posko kesehatan disiapkan untuk jaga-jaga saja,” kata Yin lagi.
Sementara itu, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meninjau banjir mengatakan Raung dan Argopuro merupakan gunung yang mengalami karhutla selama musim kemarau 2019. Dia mengatakan, saking hebatnya karhutla saat itu, untuk pertama kalinya Pemprov Jatim meminta water boombing untuk memadamkan api di hutan.
Saat musim hujan datang, dampak yang ditimbulkan sama, yakni banjir bandang. Dia mengatakan telah berkoordinasi dengan Perhutani dan perusahaan perkebunan untuk memetakan wilayah masing-masing yang rawan banjir dan melakukan reboisasi.
“Kita melihat di Argopuro kemarin yang juga terdampak (kebakaran) cukup parah. Maka tadi dengan Perhutani, kita lihat ini wilayah Perhutani, apakah ini wilayah PTPN, maka masing-masing tentu kita berharap memaksimalkan bagaimana reboisasi dilakukan,” kata Khofifah.
Menurut Khofifah, banjir bandang yang terjadi di dua gunung disebabkan bekas karhutla. Gunung Argopuro yang menurunkan banjir bandang disertai material kayu melalui Sungai Kalijompo di Kabupaten Jember, termasuk yang mengalami kebakaran besar.
“Argopuro dan Raung ini adalah titik-titik dari 7 gunung di Jawa Timur yang musim kemarau kemarin mengalami karhutla yang cukup signifikan,” kata Khofifah.
Dia mengatakan gunung lain yang juga mengalami kebakaran saat kemarau 2019 adalah Panderman di Kota Batu dan Arjuno – Welirang. Dikutip dari Suara, lainnya yang terbakar adalah Gugusan Gunung Ijen, Gugusan Gunung Wilis, Pegunungan Kawi, dan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS).
Khofifah menyampaikan telah mendapatkan informasi prakiraan datangnya cuaca ekstrim di Jawa Timur sampai akhir Februari atau pertengahan Maret ke depan. Musim hujan yang tengah berlangsung memberikan potensi datangnya banjir bandang dari gunung-gunung bekas terbakar.
Dia juga menyampaikan berusaha menggerakkan reboisasi di gunung-gunung yang sebagian hangus terbakar itu. Di antaranya meminta PT Perhutani dan PT Perkebunan Nusantara (PTPN) menanam kembali lahan lereng gunung di wilayah mereka yang gundul.
“Maka tadi dengan Perhutani, kita lihat ini wilayah Perhutani, apakah ini wilayah PTPN, maka masing-masing tentu kita berharap memaksimalkan bagaimana reboisasi dilakukan,” kata dia.
Pihaknya sendiri berupaya melaksanakan penanaman bibit pohon di pegunungan melalui penebaran dari udara. Program yang dilaksanakan Dinas Kehutanan Jatim itu masih membutuhkan waktu untuk perhitungan luas dan jumlah bibit hingga penyemaian.
Bibit yang disemai dalam polibag juga disertai pupuk dan dipastikan sudah tersemai hingga siap tumbuh di gunung. Pihaknya memanfaatkan musim hujan untuk mendukung bibit-bibit itu cepat tumbuh dan berhasil mereboisasi gunung.
“Musim hujan ini mudah-mudahan bisa langsung tumbuh. Itu adalah bagian perluasan reboisasi yang dilakukan oleh Perhutani, PTPN, dan semua oleh kita,” kata Khofifah lagi.
Banjir bandang yang diturunkan Gunung Raung ke dua desa di Kecamatan Ijen, Kabupaten Bondowoso, memiliki kesamaan dengan yang diturunkan Gunung Argopuro ke Desa Klungkung, Kecamatan Sukorambi, Kabupaten Jember. Yakni disertai material kayu dan berwarna cokelat pekat.
Sebelumnya diberitakan banjir bandang di Sungai Kalijompo menerjang Desa Klungkung, Kecamatan Sukorambi, Kabupaten Jember, Jawa Timur, Sabtu (1/2/2020). Pemkab Jember mencatat kejadian itu menyebabkan sebuah jembatan rusak, 70 meter jalan utama rusak dan 450 orang mengungsi meski tak sampai merusak rumah warga.
Redaksi JP