BANYUWANGI, Jawara Post – Satuan Polisi Perairan dan Udara (Satpolairud) Polres Banyuwangi bersama personil TNI AL menggelar patroli bersama, Cuaca yang kurang bersahabat di Perairan Selat Bali menjadi fokus antisipasi aparat yang sama-sama berwenang di wilayah perairan. Selasa ( 07/08/2018 )
Tim dari Polisi Perairan menyisir pintu Selat Bali menggunakan Kapal Polisi (KP) X-1033 kebanggaannya. Didekatnya mendampingi personil Lanal Banyuwangi yang berlayar menggunakan perahu karet. Dua alat pengamanan negara ini meluncur beriringan dari Pelabuhan Tanjungwangi, Ketapang, Kecamatan Kalipuro, menuju arah utara di Perairan Watudodol, bersenjata laras panjang.
Selama dalam perjalanan mengarungi laut, tim gabungan mendekati perahu nelayan yang melintas agar berhati-hati. Para nelayan tradisional, kata Kasat Polairud Polres Banyuwangi AKP Subandi, ditekankan menepi jika cuaca di tengah perairan dirasa kurang bersahabat. Langkah ini untuk mencegah terjadinya kecelakaan laut di sekitaran laut Banyuwangi utara.
“Kecepatan angin dan tinggi gelombang beberapa kali mempengaruhi alur pelayaran di Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, Jawa Timur dan Pelabuhan Gilimanuk, Jembrana, Bali. Pelayaran yang menghubungkan dua pelabuhan di Jawa bagian timur dan Bali bagian barat beberapa kali dilakukan sistem buka tutup setelah mendapat peringatan dari BMKG,” paparnya.
Sementara nelayan tradisional kadang kala tetap nekad melaut meski kecepatan angin dan tinggi gelombang tak bersahabat. Pelayaran yang dilakoni biasanya mengandalkan pengalaman di perairan. Sementara informasi batas aman untuk berlayar kadang lambat diterima oleh para penangkap ikan.
“Ada yang tahu, ada pula yang tidak mengenai imbauan BMKG terkait batas aman untuk berlayar. Patroli bersama dijalankan dalam rangka memberi penyadaran kepada nelayan agar mengindahkan keselamatan berlayar,” ungkapnya.
Patroli bersama digelar juga didorong peristiwa gempa bumi berkekuatan 7,0 magnitudo yang mengguncang Pulau Lombok di Propinsi Nusa Tenggara Barat, Minggu (5/8/2018) petang. Gempa itu sempat dikabarkan memicu tsunami meskipun dalam hitungan jam statusnya kemudian dicabut.
Terkait ini, personil patroli gabungan melakukan sosialisasi kepada para wisatawan di Pantai Grand New Watudodol (GWD) maupun yang hendak menikmati keindahan panorama bawah laut Pulau Menjangan di Taman Nasional Bali Barat (TNBB). Para pelancong diarahkan waspada terhadap cuaca buruk dan tidak memaksakan diri berenang di laut jika angin dan gelombang kurang bersahabat.
“Kebetulan GWD menjadi salah satu pintu masuk menuju Pulau Menjangan. Ketika peristiwa gempa Lombok dengan magnitudo 7,0 wilayah Bali barat dan Banyuwangi juga terimbas meskipun guncangannya kecil. Namun tidak ada salahnya untuk memberi peringatan kepada wisatawan agar lebih berhati-hati kala berada di pantai,” pungkasnya.
@d martha