Seperti yang belum lama ini terjadi di Desa Wonorejo Kecamatan Kedungjajang, Lumajang, Jawa Timur pada Sabtu (21/9/2019) malam.
Korban pembegalan adalah pasangan suami istri dari Dusun Ampeldento Desa Bagorejo Kecamatan Gumukmas, Jember, Rismiyanto (37), dan Liyatus Solikah (30). Akibat peristiwa itu, Rismiyanto meninggal dunia dalam perawatan di RSUD dr Haryoto, Lumajang.
Dari informasi yang dihimpun, Rismiyanto dan istrinya berkendara memakai sepeda motor dari Surabaya menuju Jember. Mereka melintasi Kecamatan Kedungjajang sekitar pukul 18.30 Wib.
Pasutri itu memilih melewati jalan desa itu karena jalan itu merupakan jalur alternatif dari Surabaya ke Lumajang melewati Lumajang.
Tetapi jalur alternatif itu terbilang sepi. Setibanya di jalan desa tersebut, Pasutri itu dihentikan oleh dua orang tidak dikenal.
Kedua orang tidak dikenal itu mengacungkan celurit. Keduanya kemudian merampas sepeda motor Honda Vario Nopol P-6148-KE yang dikendarai Pasutri tersebut.
Aksi pembegalan yang menewaskan warga itu langsung mendapat respon cepat dari jajaran Polres Lumajang, Jatim.
Lumajang langsung menerjunkan 1000 personel untuk menggelar razia besar-besaran.
Kapolres AKBP DR Muhammad Arsal Sahban SH SIK MM MH mengaku sangat marah dengan pembuhunan pemotor oleh begal.
Teror begal motor telah mengusik ketenangan warga dan menjadi resah saat beraktivitas.
“Saya perintahkan minimal 30-50 personil lakukan operasi di setiap polsek dengan melibatkan Polsek, SKD dan TNI. Kegiatan ini akan dilakukan setiap hari sampai ada pencabutan” ujar Kapolres dengan tegas.
Baca Juga: JAWA TIMUR : BEGAL MERAJALELA, WARGA DICEKAM KETAKUTAN
Setelah lama padam, niat para pelaku begal kembali muncul dan mencoba melancarkan aksinya.
“Saya tetapkan saat ini darurat begal di Lumajang. Semua cara harus kita lakukan untuk menumpas begal. Sebagai langkah antisipatif, kami kerahkan tidak kurang dari 1000 personil untuk melakukan operasi besar-besaran di seluruh wilayah Lumajang. Kepala Bagian operasi Polres saya tunjuk sebagai penanggung jawab operasi dengan mengendalikan satuan Polsek-polsek dan satuan Tim Cobra polres Lumajang” ujar Arsal yang merupakan putra asli Makassar.
“Seperti perintah Kapolres, saya akan memimpin pasukan besar untuk menumpas begal. Tidak ada ampun untuk pelaku begal, karena Kapolres sangat geram saat mendengar begal kembali muncul ke permukaan. Setiap malam sampai tanggal yang tidak ditentukan akan terus dilakukan operasi skala besar untuk menumpas begal di seluruh wilayah Lumajang. Saya akan memaksimalkan amanat yang diberikan Kapolres kepada saya demi kenyamanan dan keamanan masyarakat Lumajang” tutup Kabag Ops Polres Lumajang AKP Yatno Mardi.